Suara.com - The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) mempublikasikan hasil investigasi 13,4 juta dokumen mengenai miliarder seluruh dunia yang secara sembunyi-sembunyi menginvestasikan uangnya di sejumlah negara yang disebut sebagai "surga pajak”.
Dalam dokumen yang disebut “Paradise Papers” dan dipublikasikan pada Minggu (5/11/2017) itu, sejumlah nama politikus dan pebisnis yang disebut diam-diam menginvestasikan modalnya melalui perusahaan yang didaftarkan di negara-negara “surga pajak”. Disebut seperti itu karena mereka mampu menghindari pembayaran pajak bernilai fantastis.
Tiga nama besar di Indonesia yang tercatat dalam database ICIJ itu di antaranya ialah dua anak kandung penguasa Orde Baru Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, dan Siti Hutami Endang Adiningsih alias Mamiek Soeharto.
Selain itu, terdapat juga nama Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.
“Prabowo adalah mantan jenderal Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang dituduh oleh kelompok hak asasi manusia dan lainnya bertanggung jawab atas penculikan dan penyiksaan aktivis demokrasi pada 1990-an. Dia pernah menikah dengan putri tertua kedua Soeharto, Titiek,” demikian penjelasan mengenai jati diri Prabowo yang dilansir laman ICIJ.
Dalam ‘dokumen surga’ itu, Prabowo disebut pernah menjadi Direktur dan wakil pemimpin Nusantara Energy Resources.
Perusahaan itu berkantor di Bermuda dan terdaftar sejak tahun 2011. Namun, perusahaan itu ditutup tahun 2004 dan mendapat status sebagai “perusahaan penunggak pembayaran utang”.
Selain itu, Prabowo juga ditulis memunyai sebagian saham perusahaan Nusantara Energy Resources yang berbasis di Singapura. Perusahaan itu adalah bagian dari Nusantara Group.
Tempo, media asal Indonesia yang tergabung dalam ICIJ untuk proyek jurnalisme investigatif “Paradise Papers” itu, disebut mengonfirmasi data ini kepada Wakil Ketua Partai Gerindra, yakni Fadli Zon.
Baca Juga: Ketua DPRD Pastikan Tak Ada Persoalan dengan Anies
“Fadli Zon mengatakan, Prabowo tak memunyai hubungan dengan Nusantara energy Resources (Bermuda),” tulis ICIJ.
Dua Anak Soeharto
Selain Prabowo, dalam dokumen yang sama, Tommy yang kekinian memimpin group Humpuss, disebut pernah menjadi direktur dan ketua dewan Asia Market Investment, perusajaan yang terdaftar di Bermuda pada tahun 1997. Namun, perusahaan itu sudah ditutup pada 2000.
Nama perusahaan Tommy itu tercatat sebagai klien Appleby. Data Appleby menyebut Tommy juga mendaftarkan perusahaan patungan bernama V'Power Corp. Perusahaan itu hasil kerja sama dengan pebisnis Australia. Perusahaan patungan yang merupakan anak perusahaan Humpuss dan NLD tersebut didaftarkan di Bermuda.
ICIJ menuliskan, berdasarkan laporan lokal tahun 1997, perusahaan patungan tersebut memberi Tommy dan mitranya konsesi berupa papan reklame di negara bagian Victoria Australia, Filipina, Malaysia, Myanmar, dan Tiongkok.
Perusahaan itu ditutup tahun 2003 dan dicatat oleh Appleby sebagai “debitur buruk”, karena memunyai persoalan dalam pajak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini