Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menemui Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek di kantor Kementerian Kesehatan, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, untuk menyampaikan program revolusi putih, Kamis (2/11/2017).
"Ini adalah program dari Pak Prabowo, revolusi putih. Semua murid dan pelajar dari sekolah negeri dan sekolah swasta yang tidak mampu akan dapat makanan gratis. Berupa susu, kacang hijau, dan telur rebus. Itu nanti setiap hari," kata adik kanding Prabowo.
Gagasan revolusi putih ditujukan untuk perbaikan gizi anak-anak, terutama di Jakarta. Gagasan ini menekankan pentingnya mengonsumsi susu.
Sebelum ke kantor Nila, Hashim bertemu dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota untuk menjelaskan gagasan revolusi putih untuk ditujukan kepada anak-anak.
"Kami tadi sempat ketemu Pak Anies. Kita bicara cukup lama. Saya sampaikan beberapa hal dan beliau sudah setuju. Pertama adalah program tambahan makanan untuk pelajar sekolah," kata Hashim setelah bertemu dengan Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).
Ketika itu, Anies setuju dengan gagasan bagi-bagi susu kepada siswa sekolah tersebut dan ditargetkan dapat diterapkan tahun depan.
"Nah realisasinya ini perlu diajukan untuk dimasukkan ke dalam RAPBD tahun depan. Kan ini tahun fiskal, berarti mulai 2018, secepatnya," kata Hashim.
Menkes menolak
Ketika itu, Nila menyatakan tidak setuju dengan program bagi-bagi susu yang digagas Prabowo Subianto. Menurut dia, program ini tidak akan optimal.
"Saya agak nggak setuju. Susu kalian tahu darimana? Dari sapi. Cukup nggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana," kata Nila.
Menurut Nila meningkatkan gizi anak-anak tidak cukup hanya melalui susu, tetapi juga melalui makanan pendamping lainnya.
"Kalau Pak Prabowo bilang protein, ya kami mendorong. Makan protein itu dari ikan begitu banyak kok," kata Nila.
"Ini adalah program dari Pak Prabowo, revolusi putih. Semua murid dan pelajar dari sekolah negeri dan sekolah swasta yang tidak mampu akan dapat makanan gratis. Berupa susu, kacang hijau, dan telur rebus. Itu nanti setiap hari," kata adik kanding Prabowo.
Gagasan revolusi putih ditujukan untuk perbaikan gizi anak-anak, terutama di Jakarta. Gagasan ini menekankan pentingnya mengonsumsi susu.
Sebelum ke kantor Nila, Hashim bertemu dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota untuk menjelaskan gagasan revolusi putih untuk ditujukan kepada anak-anak.
"Kami tadi sempat ketemu Pak Anies. Kita bicara cukup lama. Saya sampaikan beberapa hal dan beliau sudah setuju. Pertama adalah program tambahan makanan untuk pelajar sekolah," kata Hashim setelah bertemu dengan Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).
Ketika itu, Anies setuju dengan gagasan bagi-bagi susu kepada siswa sekolah tersebut dan ditargetkan dapat diterapkan tahun depan.
"Nah realisasinya ini perlu diajukan untuk dimasukkan ke dalam RAPBD tahun depan. Kan ini tahun fiskal, berarti mulai 2018, secepatnya," kata Hashim.
Menkes menolak
Ketika itu, Nila menyatakan tidak setuju dengan program bagi-bagi susu yang digagas Prabowo Subianto. Menurut dia, program ini tidak akan optimal.
"Saya agak nggak setuju. Susu kalian tahu darimana? Dari sapi. Cukup nggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana," kata Nila.
Menurut Nila meningkatkan gizi anak-anak tidak cukup hanya melalui susu, tetapi juga melalui makanan pendamping lainnya.
"Kalau Pak Prabowo bilang protein, ya kami mendorong. Makan protein itu dari ikan begitu banyak kok," kata Nila.
Komentar
Berita Terkait
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Bukan Silaturahmi Biasa, Eks BIN Duga Tujuan Jokowi Temui Prabowo untuk Menagih Utang Politik
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu