Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap setelah peluncuran Gerbang Pembayaran Nasional, seluruh pembayaran transaksi di Indonesia bisa dilakukan secara efisien dengan interoperability dari keseluruhan financial institution.
"Gerbang ini adalah suatu gerbang pembayaran nasional, sama seperti yang dimiliki oleh negara-negara maju lainnya dan ini merupakan suatu prasyarat infrastruktur untuk makin mengembangkan ekonomi Indonesia. Melalui peluncuran Gerbang Pembayaran Nasional, kita berharap seluruh transaksi pembayaran di Indonesia bisa dilakukan lebih efisien. Ini merupakan langkah maju bagi berkembangnya perekonomian Indonesia," kata Ani pada acara Peluncuran Gerbang Pembayaran Nasional yang mengambil tema Aman, Andal, Terpercaya bertempat di Function Room Gedung Thamrin, Bank Indonesia pada Senin (4/12/2017).
Peluncuran GPN merupakan langkah maju untuk meningkatkan infrastruktur demi perkembangan perekonomian Indonesia.
Ani menjelaskan dengan adanya GPN, Kementerian Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara yang selama ini menggunakan perbankan di dalam operasi keuangan negara, sangat menyambut baik adanya interoperability-nya dari seluruh jasa keuangan.
"Tentu saya berharap para lembaga keuangan itu semuanya, supaya uangnya lebih banyak untuk rakyat bukan untuk perbankan antar jasa itu, karena dengan makin efisien dan sudah interoperable tidak ada alasan ini perlu transaction fee antar lembaga dan kita juga berharap akan makin efisien dan efektif," ujarnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia menerbitkan peraturan mengenai GPN atau National Payment Gateway. GPN merupakan sebuah sistem yang terdiri atas Standard, Switching, dan Services.
Ketiga sistem ini dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional. Dengan adanya GPN, pemrosesan transaksi pembayaran ritel domestik akan dapat dijalankan dengan interkoneksi (saling terhubung) dan interoperabilitas (saling dapat dioperasikan).
Tag
Berita Terkait
-
Tumbuh Melambat, Begini Langkah Bank Indonesia Kelola Utang Luar Negeri Indonesia
-
Utang Luar Negeri Indonesia Makin Bengkak, Tembus Rp 7.160 Triliun
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Bank Indonesia : Penjualan Eceran Diramal Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya
-
Survei BI: Keyakinan Konsumen Menurun, Cari Kerja Jadi Makin Sulit
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Danantara Buka Peluang Orang Asing Isi Kursi Direksi BUMN
-
Pertamina Ungkap Kelanjutan Pengembangan Bahan Bakar Avtur dari Minyak Jelantah
-
Rupiah Ditutup Meriang Sore Ini Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.581
-
Purbaya soal Dikritik DPR buntut Cawe-cawe Kementerian Lain: Bodo Amat
-
Viral Usai Ditanyakan ke Wapres Gibran: Apa Itu Optimalisasi CPNS?
-
Rayakan 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri, Bank Mandiri Resmikan Livin' Fest 2025
-
Sawah Baru di Tanah Laut Siap Dongkrak Produksi Padi Kalsel, Kementan Perkuat Mekanisasi Pertanian
-
Kepemilikan Bitcoin Korporat Meledak 40 Persen, Sentuh Rekor US$117 Miliar
-
Danantara Ungkap Alasan Enggan Siram Duit di Pasar Saham Indonesia
-
NHM Gelar Simulasi Tanggap Darurat Karhutla, Perkuat Kesiapsiagaan di Tambang Indonesia Timur