Suara.com - Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games 2018, Kementerian PUPR mendapat penugasan venue untuk pembangunan/renovasi 15 venue dan 2 paket penataan kawasan di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Sementara itu di Kemayoran, PUPR membangun 2 blok wisma atlet dan 1 paket penataan kawasan di Kompleks Kemayoran, semetara di Jakabaring berupa 2 blok wisma atlet dan pembangunan/renovasi 2 venue, yakni dayung dan shooting range.
“Selain venue tersebut, Kementerian PUPR juga melaksanakan tugas tambahan dengan membangun venue jetski dan layar di Ancol, parkir tingkat, dan hutan kota (cofftea house) di GBK,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, beberapa waktu lalu.
Kementerian PUPR, melalui Ditjen Cipta Karya telah menetapkan PT. Nindya Karya sebagai kontraktor pelaksana dan konsultan manajemen konstruksi PT. Virama Karya pada proyek pembangunan venue layar dan jetski di Ancol, Jakarta Utara, yang merupakan satu paket kontraktual. Kontrak konstruksi kedua venue tersebut senilai Rp172,5 miliar, dengan target penyelesaian 3 Agustus 2018.
Kementerian PUPR akan melakukan percepatan penyelesaian, agar dapat rampung Juni 2018. Penandatanganan kontrak akan dilaksanakan setelah persetujuan kontrak multiyears (MYC) diterbitkan oleh Kementerian Keuangan pada akhir Desember 2017.
“Dalam pelaksanaan pembangunan, kami juga bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta terkait dengan pemenuhan semua perizinan dan pengurus besar cabang olahraga, dalam hal ini Porlasi (Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia) dan IJBA (International Jetsport Boating Association), sebagai wakil dari Inasgoc terkait pemenuhan standar venue internasional yang digunakan pada perhelatan Asian Games XVIII,” kata Dirjen Cipta Karya, Sri Hartoyo.
Sementara itu, venue squash telah ditetapkan di Hall D Gelora Bung Karno, dengan biaya perbaikan menggunakan alokasi APBN di Kementerian PUPR, sebanyak 4 court permanen tipe single yang multifungsi, sedangkan show court squash sebagai court ke-5 akan disiapkan diluar Hall D secara temporer menjadi tanggung jawab Inasgoc.
Renovasi/rehabilitasi venue squash akan dimulai minggu III Januari 2018 dan selesai akhir Juni 2018. Dalam pelaksanaannya, Ditjen Cipta Karya akan melakukan kordinasi dengan PBPSI untuk melakukan penyusunan dokumen pelelangan pekerjaan renovasi/rehabilitasi venue squash terkait persyaratan standarisasi World Squash Federation (WSF).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor