Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Perdana Menteri Shinzo Abe . Mereka membahas sejumlah proyek kerja sama kedua negara, mulai dari kereta Jakarta-Surabaya hingga Blok Mahakam.
Pertemuan itu dilakukan saat Luhut melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, Selasa-Rabu (12-13/12/2017) kemarin. Itu dilakukan menjelang perayaan 60 tahun hubungan bilateral antara kedua negara pada Januari 2018.
"Mengenai proyek-proyek Jepang-Indonesia, PM Abe mendorong semua supaya bisa jadi," katanya.
Luhut menjelaskan khusus mengenai pengerjaan jalur kereta api Jakarta- Surabaya, pemerintah akan mengupayakan agar studi kelayakannya bisa rampung pada Maret 2018. Hasil studi kelayakan, menurut dia, berisi penggunaan rel kereta api dengan lebar trek standar (1.435 mm) atau narrow gauge (lebar trek sempit di bawah ukuran 1.435 mm).
"Tapi saya mengingatkan juga sekarang ini kan Indonesia terbuka sekali. Jadi masalah struktur pendanaannya kita minta betul-betul supaya efisien. Jadi jangan sampai nanti ada orang lain (selain Jepang) bisa mendanai lebih murah, tapi kita (tetap) ambil mereka (Jepang)," katanya.
Mantan Menko Polhukam itu mengatakan hitungan pendanaan yang lebih efisien akan membuat pemerintah lebih berhati-hati agar tidak terjadi pembengkakan utang.
"Indonesia sekarang sudah berbeda dengan dulu, tidak bisa asal berhutang saja. Kita betul-betul hitung dengan cermat," tegasnya.
Meski Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia pada awal 1970an hampir separuhnya dibantu pinjaman lunak Jepang, Luhut menilai pemerintah tidak mau beban keuangan negara bertambah dengan utang.
Lebih lanjut, pertemuan dengan PM Abe juga membahas sejumlah proyek kerja sama dengan negeri matahari terbit. Pemerintah Jepang mendorong berjalannya pengembangan Pelabuhan Patimban, jalan tol Trans Sumatra, juga investasi sektor energi seperti distribusi gas ke Indonesia timur, listrik, dan sektor migas.
Baca Juga: Belgia Tahan 4 Orang Terkait Serangan ke Kereta Cepat
"Terkait Blok Mahakam, beliau juga dorong segera masuknya Inpex lagi ke dalam karena sekarang bulan Desember itu kan 100 persen dimiliki Pertamina. Mengenai (eksplorasi) Blok Masela dia juga dorong supaya segera jalan," katanya.
Selain proyek-proyek tersebut, dibahas pula mengenai kerja sama pengamanan maritim di mana Jepang menawarkan tujuh satelit yang akan dikerjasamakan dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Kerja sama itu akan membantu Bakamla untuk mendeteksi kemungkinan pencurian ikan di Indonesia dan melakukan penindakan lebih cepat.
"Satelit itu akan tujuh jumlahnya, nanti sehingga bisa mencakup (seluruh wilayah) ASEAN. Di Indonesia itu presisinya hanya meleset beberapa centimeter," katanya.
Pemerintah Jepang, juga mendorong investasi di Sabang, Aceh, dan Halmahera Selatan untuk budidaya ikan. Mereka juga akan mendorong adanya investasi pariwisata di Morotai.
Semua topik pembicaraan tersebut kemudian dibawa ke pembicaraan yang lebih teknis dan luas dengan empat pejabat Jepang secara terpisah pada Selasa (12/12/2017) dan Rabu (13/12/2017). Mereka adalah Penasehat Khusus PM Jepang Hiroto Izumi, Wakil Menteri Luar Negeri Kazuyuki Nakane, Menteri Lingkungan Hidup Masaharu Nakagawa, dan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Keiichi Ishii.
Berita Terkait
-
Menteri PUPR: 231 Bendungan yang Sudah Ada Perlu Pemeliharaan
-
Kejar Kertertinggalan, PSSI-JFA Kerjasama Pengembangan Sepakbola
-
Investasi Proyek Kereta Semicepat Jakarta - Surabaya Rp90 Triliun
-
Menhub Mau Proyek Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya Selesai 2020
-
Menhub Setuju Rel Tambahan Kereta Semicepat Jakarta - Surabaya
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Rupiah Bangkit ke Rp16.716, Namun Ancaman Fiskal dan Geopolitik Bayangi Pasar
-
Cadangan Devisa RI Terkuras di 2024, Gubernur BI Ungkap Alasan Utama di Baliknya
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Namun Dibayangi Pelemahan Rupiah
-
Emas Antam Naik Tipis Rp 2.000 Jelang Akhir Pekan, Intip Deretan Harganya
-
Industri Perbankan Berduka, Bos Bank BJB Yusuf Saadudin Wafat
-
Gagal Bayar Massal, OJK Seret KoinP2P dan Akseleran ke Penegak Hukum
-
Demi Tingkatkan Harga, ESDM Buka Peluang Turunkan Produksi Batubara pada 2026
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia