Suara.com - Kepemimpinan dan kemampuan untuk mengorganisir adalah faktor penting bagi para kepala desa. Terutama sekali dalam memajukan desa yang dipimpinnya.
"Di tingkat desa itu nggak bisa oleh Bapak Presiden langsung, walaupun Bapak Presiden senang blusukan, itu blusukan tidak untuk menggantikan kepemimpinan Bapak Ibu sekalian. Kepemimpinan dan organisasi itu tetap di masing-masing desanya," kata Ani, dalam Seminar “Managing Urbanisation for Sustainable Cities” di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Menurutnya, dari sekitar 74 ribu lebih desa di Indonesia, yang dianggap desa maju masih kurang dari 30 persen.
“Jadi bapak dan Ibu sekalian punya kesempatan yang cepat untuk menjadikan desa yang maju, tapi berarti kita harus belajar dari mereka yang sudah maju. Lokasi di sekitar Magelang atau daerah Jawa Tengah, Jogja, Solo ini cukup banyak contoh desa-desa yang sudah maju. Jadi tolong dipelajari agar desa-desa yang lain lebih mudah terulang dari sisi kemajuannya," katanya.
Ani menambahkan apabila penerimaan pajak meningkat, maka anggaran desa yang setiap tahun dialokasikan juga akan makin besar.
"Saya titip anggaran itu bukan untuk kepala desa, tapi untuk rakyat di desa. Mudah-mudahan tahun depan kita ketemu lagi dan saya mendapat laporan jumlah orang miskin di desa dan jumlah pekerjaan yang diciptakan di desa akan makin banyak," ujarnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani memang sempat mengkritik kinerja pemerintahan desa yang tidak memuaskan dalam menggerakkan roda perekonomian di pedesaan. Walaupun alokasi dana desa dalam empat tahun terakhir terus mengalami kenaikan, namun belum bisa menurunkan angka kemiskinan.
“Ini sudah kelihatan bahwa dalam empat tahun ini jumlah kemiskinan kita nggak menurun cepat padahal uang yang dialokasikan ke desa itu sudah meningkat. Itu tetap kemiskinan bentuknya stagnan. Maka kita semua perlu memikirkan dan bekerja mencari solusi," kata Ani, Senin (18/12/2017).
Menurutnya, salah satu tantangan bagi para kepala desa dalam mengelola Dana Desa adalah menyusun program yang efektif. Terutama yang berkaitan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat desa.
Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Akhir 2017 5,15 Persen
Berita Terkait
-
Bukan Sekadar Omon-Omon: Kiprah Menkeu Purbaya di Ekonomi Indonesia
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Saat Karangan Bunga Bicara: Untaian Doa dan Apresiasi Publik untuk Purbaya
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan