Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa investasi penting agar ekonomi Indonesia bisa tumbuh sesuai target dan lebih merata. Terutama agar tidak didominasi oleh satu mesin pertumbuhan, dalam hal ini adalah konsumsi.
Lebih lanjut, Ani menyampaikan bahwa untuk investasi ini yang dilakukan ada beberapa hal. Pertama, simplifikasi regulasi dan kebijakan.
“Itu (investasi) dilakukan dengan mengurangi berbagai peraturan yang menghalangi dan kemudian menciptakan proses yang lebih singkat dan mudah. Single submission akan dilakukan, koordinasi dengan pemerintah daerah menjadi sangat penting,” kata Ani, Kamis (15/2/2018).
langkah kedua menurut Ani adalah dengan menggunakan insentif dari APBN secara lebih aktif. Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian akan melihat dari komposisi industri-industri yang memiliki potensi.
“Kita sudah melakukan review terhadap tax allowance dan tax holiday. Dari sisi pelaksanaan tax allowance dan tax holiday ini, apa faktor-faktor yang menjadi penghambat. Katakanlah, mereka mengatakan bahwa ada kriteria yang dianggap terlalu berat, seperti jumlah tenaga kerja yang harus diserap kemudian juga dengan nilai investasi minimal,” ungkapnya.
Menurutnya, review yang dilakukan dilihat kepada industri yang memang sudah memiliki potensi untuk berkembang.
“Kita akan lihat kalau perusahaan ini adalah perusahaannya memang sudah akan melakukan ekspansi dan ekspansinya itu memang memiliki suatu nilai yang signifikan, maka dia bisa dipertimbangkan untuk mendapatkan (insentif),” tambah Ani.
Dari sisi skema allowance-nya, juga dimaksimalkan dari sisi peraturan perundang-undangan yang ada dengan memberikan satu kompensasi sehingga insentif buat pengusaha untuk berinvestasi menjadi muncul, risiko menjadi lebih kecil, tapi hasilnya lebih tinggi, dan insentifnya menjadi lebih besar lagi.
Tag
Berita Terkait
-
BI Proyeksi Ekspor dan Belanja Pemerintah Topang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
-
Wacana Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Apa Syaratnya?
-
Sepakat Kembangkan PLTA di Indonesia: PLN dan J&F S.A Brasil Teken MoU di Depan Dua Presiden
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah