"Nggak mau copot, you, saya copot," tegasnya. Setelahnya, kinerja petugas Karantina membaik. Sehingga, dwelling time pertanian di Tanjung Priok kini menjadi 0,9 hari.
Melalui kebijakan tersebut, Amran optimis, produksi sudah naik. Alasannya, bantuan berkualitas langsung didistribusikan dan fokus terhadap pengembangan komoditas tertentu.
"Kemudian, kita masuk ke infrastruktur," lanjutnya. Salah satunya, memperbaiki irigasi tiga juta hektare.
Mulanya ditargetkan tiga tahun rampung oleh Presiden. Tapi, dia menginstruksikan jajaran Kementan mengerjakaannya dalam tempo satu tahun. Akhirnya, beres dalam waktu tiga bulan lebih lama dari yang dimintanya.
Keempat, adalah membenahi masalah alat mesin pertanian (alsintan). Katanya, inovasi dalam negeri cukup rendah, lantaran peneliti kurang dihargai. Karenanya, dia meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuat regulasi agar inovator mendapatkan royalti.
Setelah mendapat "lampu hijau" dari Kemenkeu, belakangan peneliti mulai giat mengembangkan alsintan. Untuk itu, Amran meminta mereka membuat beragam alsintan. "Minta buat combine harvester, excavator, buat traktor, semua jadi," urainya.
"Jadi, harus ada lompatan, enggak bisa kalau terstruktur cara berpikirnya. Indonesia akan kekurangan pangan nanti," imbuhnya.
Inovasi bibit unggul pun kian marak. Dengan demikian, produksi melonjak, ekspor menggeliat. Buktinya, sudah berhasil ekspor beras, jagung, dan bawang merah ke sejumlah negara. Manfaat lain, petani merasakan keuntungannya.
Amran juga mengingatkan, petani tak membutuhkan bantuan negara untuk berproduksi. Yang diharapkan cuma kebijakan tepat dan menguntungkannya.
Baca Juga: Kadin Sebut Kontribusi Pertanian Terhadap PDB Baru 14 Persen
Selain produksi meroket, devisa negara dari pertanian kian menggunung. Sejumlah negara tetangga juga mulai melirik Indonesia, agar ekspor ke sana.
Untuk itu, Menteri Amran berpesan kepada mahasiswa yang hadir, agar melanjutkan apa yang telah dilakukan Kementan. Harapannya, visi Lumbung Pangan Dunia 2045 terealisasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam