Suara.com - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menyatakan kesiapan membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mengusut penyerangan terhadap ulama. Hal ini agar pemerintah bisa fokus melakukan pembenahan di bidang ekonomi.
"Penyerangan terhadap ulama mengganggu konsentrasi pemerintah yang sedang membangun ekonomi. Karena berjalan sistematis. Makanya kami siap membantu," ujar Ketua Umum GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak, Rabu (14/3/2018).
GNPF menawarkan personel Laskar Islam khususnya Laskar Pembela Islam yang berada di bawah naungan Front Pembela Islam (FPI) untuk turut membantu kepolisian. Mereka siap diperbantukan jika pihak kepolisian membutuhkan.
"Laskar Islam siap membantu menuntaskan kasus penyerangan ulama jika dibutuhkan. Tidak ada masalah," katanya.
Ditambahkannya, dalam tahun politik 2018-2019 perlu diciptakan suasana yang tenang agar masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya dengan baik.
"Kita semua membutuhkan situasi yang kondusif, tidak gaduh agar pemerintah bisa berjalan sesuai programnya," ujarnya.
Di samping menawarkan personel laskar Islam, GNPF Ulama juga akan menempuh langkah lain untuk membantu pemerintah dalam menegakkan keadilan. Langkah yang ditempuh yakni dengan menyuarakan aspirasi.
"Misalnya dengan mengimbau kepada pemerintah, kepada aparat agar menganggap masalah ini bukan masalah main-main," ucapnya.
Menurut Yusuf, kasus penyerangan terhadap ulama memang benar terjadi dan bukan berita palsu atau hoaks. GNPF Ulama memonitor kasus tersebut.
"Sepanjang evaluasi kami, kasus ini juga cenderung terorganisasi dan sistematis seperti pernyataan Din Syamsuddin, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban," sambungnya.
GNPF juga mengucapkan terima kasih kepada kepolisian karena telah memproses hukum para terduga penyerang ulama. Dia mengapresiasi kepolisian yang tidak segan memproses hukum karena penyerangan terhadap ulama sudah sangat memprihatinkan.
"Terkait kriminalisasi dan anarkisme terhadap ulama, kami mengapresiasi langkah penegak hukum untuk memproses kasus tersebut," tegasnya.
Seperti diketahui, pada Oktober 2017 GNPF MUI berubah nama menjadi GNPF Ulama. Ustad Yusuf Muhammad Martak didaulat menjadi ketua GNPF Ulama menggantikan Ustad Bachtiar Nasir (UBN). Istilah ‘ulama’ dalam GNPF Ulama akan menjadi ijma bersama dari tokoh-tokoh GNPF dan ulama-ulama yang ada dalam mengambil keputusan.
Berita Terkait
-
Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
-
Wali Kota di Jepang Mengundurkan Diri Usai Skandal Ijazah Palsu, Dibandingkan dengan Indonesia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran