Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai Indonesia tidak akan terpengaruh langsung dengan perang dagang yang dilakukan AS dengan China.
"Pada dasarnya jangan terburu-buru melihatnya ke kita, karena imbasnya, yang mengalami dampaknya mereka berdua," kata Darmin di Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Darmin belum bisa memastikan dampak jangka panjang dari rencana penerapan tarif impor produk yang dilakukan AS dengan Cina, dengan alasan proteksionisme, kepada Indonesia.
Namun ia menambahkan barang-barang yang tidak bisa masuk secara bebas ke AS dan China dapat masuk ke Indonesia dengan harga lebih murah.
"Positifnya kalau barang-barang tidak boleh dijual ke sana, dibawa ke sini dengan harga lebih rendah, konsumen kita yang mendapat dampak positif. Tapi pengusaha yang punya barang sama jadi bersaing lebih ketat," ujar Darmin.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani kebijakan pembatasan impor dengan menetapkan tarif 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk alumunium.
China siap bereaksi dengan kebijakan AS tersebut dengan menerapkan tarif impor untuk produk ekspor unggulan AS seperti daging babi, alumunium daur ulang, pipa baja, buah-buahan dan minuman anggur.
Meski demikian, Perdana Menteri China Li Keqiang menyatakan perang dagang justru akan menimbulkan pertentangan terhadap prinsip-prinsip dagang dan tidak ada pemenang dari situasi ini.
Untuk itu, ia mengharapkan China dan AS sama-sama bertindak dengan mengedepankan sikap-sikap rasional daripada emosional, apalagi hubungan dagang kedua negara telah terjalin dengan baik. (Antara)
Berita Terkait
-
14 Negara Setuju, AS Sendirian Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
SPBU Swasta Kekurangan Stok BBM: Impor dari AS Jadi Solusi?
-
Kisah Granny Guns, Buktikan Usia Tak Halangi Jadi Bugar & Penuh Energi
-
Jam Tangan Ini Dijual Rp 7,6 Juta Buat Sindir Tarif Trump, Tertarik Beli?
-
FBI Rilis Foto Penembak Charlie Kirk! Imbalan Rp 1,6 Miliar Menanti!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah