Suara.com - Komisi XI DPR RI hari ini memanggil Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk menghadiri Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (23/4/2018).
Dalam rapat tersebut ada beberapa topik yang dibahas. Salah satunya adalah terkait pembobolan dana nasabah yang terjadi pada 2016 silam. Pihak DPR ingin mengetahui lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, kasus tersebut sudah diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pihak kepolisian untuk ditindak lanjuti.
“Ini sudah sejak 2016 ditindaklanjuti. Sebagian sudah diputus pengadilan dan dua pelaku sudah dikenakan sanksi pidana, masing-masing diputus di Pengadilan Jakarta Selatan dan Jakarta Utara, sisanya masih dalam proses,” kata Maryono.
Maryono mengungkapkan, atas kejadian tersebut, BTN sudah mencadangkan kerugian hingga 100 persen. Hal ini bertujuan mencegah agar kejadian tersebut tidak berulang, BTN pun melakukan sejumlah upaya.
"Kami telah melakukan perbaikan sistem. Karena kejadian ini terjadi di kantor kas, maka kami larang kantor kas untuk tidak melakukan sales (penjualan produk)," ujarnya.
Beberapa anggota Komisi XI mempertanyakan kasus tersebut. Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Indah Kurnia mencecar Maryono terkait kasus kebobolan data nasabah.
“Kalau sistem pengamanan di bank sekelas BTN ini saja seperti ini apalagi dengan bank-bank lainnya," ujarnya.
Indah pun menanyakan data nasabah pemegang deposito dan giro di BTN. Selanjutnya ia juga menanyakan mekanisme dana deposito.
Baca Juga: Di Hadapan DPR, BTN Sesumbar Bisa Naikan Laba Hingga 25 Persen
"Apakah pelaku ini adalah nasabah BTN, jika iya maka sistem di BTN lemah terkait SOP," kata Indah.
Indah mengaku heran dana sebesar Rp 240 miliar milik nasabah lenyap begitu saja. Padahal dengan adanya tabungan sebesar itu, seharusnya deposan teliti.
Menanggapi hal tersebut, Maryono menjelaskan, kasus ini tidak aneh karena pelaku yang bersangkutan sudah berpengalaman dan sudah pernah dipidana karena kasus yang sama.
Saat pelaku keluar dari penjara, pelaku kembali melancarkan aksinya. Pelaku mendapat kepercayaan korban dengan membawa kepala kantor kas dan selanjutnya membuka rekening deposito dan mempercayakan pembayaran bunga dan sebagainya kepada pelaku.
"Jadi kami sama-sama ditipu," kata Direktur Utama BTN Maryono.
Tag
Berita Terkait
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
DPR Usul Ada Dirjen Longsor sampai Banjir di Kementrian Bencana
-
Pengamat Soal Viral Video Zulhas: Bagus Kalau DPR Mengklarifikasinya
-
Kritik Komite Reformasi Polri Soal Isu Kapolri Ditunjukkan Langsung, Boni Hargens: Sesat Pikir
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T