Suara.com - Wakil Ketua DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon sebut pemerintah tidak peduli dengan sektor pertanian dan konsumen. Hal itu menanggapi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang menyarankan ke publik untuk menawar jika harga beras di pengecer masih di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Pemerintah ini tidak terlalu peduli dengan sektor pertanian, termasuk pada konsumen. Harga-harga yang tinggi ini tentu membuat daya beli masyarakat lemah," kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Fadli menuding teori ekonomi yang diterapkan pemerintah mengadopsi teori ekonomi liberal.
"Saya nggak ngerti teori ekonomi mereka ini dari mana. Ini teori ekonomi neolib yang kalau kata bung karno text book thinking," ujar Fadli.
Menurutnya, model praktek ekonomi yang terapkan pemerintah tak sesuai dengan konsep trisakti.
"Ini tak sesuai dengan trisakti yang sering dikutip juga oleh pak presiden Jokowi. Tapi saya juga nggak tahu apakah Presiden Jokowi mengerti nggak trisakti itu apa. Trisakti itu kan berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, berkepribadian di bidang kebudayaan," tutur Fadli.
Mestinya, lanjut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, trisakti jangan cuma dijadikan jargon semata. Tapi mesti diterapkan dalam konsep pengelolaan negara.
"Kemandirian ekonomi itu harus jadi cita-cita dan dilaksanakan. Ekonomi sekarang makin lama makin nggak mandiri. Menurut saya itu bentuk pengkhianatan terhadap cita-cita trisakti yang dilakukan pemerintah sekarang," kata Fadli.
Kebijakan impor pangan yang masih dilakukan pemerintah, adalah bukti bahwa Indonesia masih tergantung pada negara lain.
"Impor itu semakin membuktikan ketergantungan kita terhadap asing dan kita tak bisa berswasembada seperti yang dijanjikan dalam 3 tahun lalu, seharusnya sudah swasembada. Ini sudah lewat tiga tahun," kata Fadli.
Berita Terkait
-
Program Petani Keren FAO Digagas, Puluhan Bibit Muda Dilatih Menjadi Agripreneur
-
Renungan Hari Tani: Tanah Subur, Petani Tak Makmur
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Naik 15,6 Persen, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 7,7 Juta Periode Juli-September
-
PP 39/2025 Terbit, Pemerintah Prioritaskan Stok Batu Bara untuk BUMN Energi dan Industri Strategis
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat Didorong Keperkasaan Rupiah
-
Mandatori B50 Ditargetkan Berjalan Semester II 2026, Bahlil: Insya Allah Kita Tak Lagi Impor Solar!
-
Bahlil Jawab Keraguan Kapasitas UMKM dan Koperasi Kelola Tambang: SDM Bisa Diperkuat Sambil Berjalan
-
Danantara Akan Jadi Penyuntik Dana Besar di Pasar Modal RI
-
Dapat Penjaminan Kredit, Kini UMKM Bisa Ikut Tender Pengadaan Barang-Jasa Pemerintah
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Jakarta Selatan Harga di Bawah Rp 1 Miliar
-
Terus Meningkat, 27359 Rekening yang Terhubung Judol Sudah Ditutup
-
Relawan GPN 08 Gelar 'Ngaliwet Rakyat' Peringati Setahun Jabatan Presiden