Suara.com - Indonesia tengah dilanda aksi terorisme yang terjadi di beberapa daerah. Pagi ini, aksi teror kembali terjadi di Mapolda Riau.
Berdasarkan informasi yang beredar, di dalam Mapolda Riau, para pelaku berusaha menyerang petugas dengan senjata tajam.
Dalam kejadian ini, 2 polisi terluka dan 1 polisi meninggal dunia karena ditabrak mobil, sementara 4 pelaku tewas dilumpuhkan.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat menuturkan, kejadian tersebut dapat menggerus kepercayaan investor.
Pasalnya, selain sudah banyaknya sentimen negatif mempengaruhi pergerakan harga saham, aksi teror semakin menambah kekhawatiran psikologi investor.
“Ini kan persepsi saya bilang. Jadi semakin banyak gangguan keamanan yang terjadi. Maka persepsi atas keamanan di negara kita semakin menurun. Persepsi itu mempengaruhi keputusan si investor," kata Samsul di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Rabu (16/5/2018).
Menurut Samsul, aksi jual terjadi di pasar saham setelah adanya aksi teror. Namun jumlahnya tidak terlalu signifikan bila dibanding sejak awal tahun.
“Kalau merasa lihat pertumbuhan makro (baik), tapi dipengaruhi keamanan. Ini ambil keputusan jual lebih dahulu, tapi jangan lihat hari per hari, year to date market turun 7 sampai 8 persen nggak sebesar yang dibayangkan," katanya.
Menurut Samsul, ada beberapa hal yang dilihat para investor sebelum berinvestasi di pasar modal Indonesia. Pertama kondisi fundamental ekonomi, keuangan perusahaan hingga persepsi terhadap keamanan negara.
Baca Juga: Bom Meledak di Surabaya, IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah
"Ini yang sebenarnya kita jaga, supaya investor tidak merasa bahwa investasi mereka di Indonesia bisa terhambat. Jadi malahan capital market itu masalah fundamental dan persepsi publik," ujarnya.
Berita Terkait
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
-
Ada Kabar Baik Buat Pemegang Saham GOTO
-
Saham Big Caps dan Prajogo Pangestu Dorong Reksadana Syailendra Meroket dalam Sehari
-
IHSG Lanjutkan Reli Penguatan di Awal Sesi, Cek Saham yang Cuan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T