Suara.com - Pasca-teror bom di Surabaya, pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia masih melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (15/5/2018).
Berdasarkan pengamatan Suara.com dari Bloomberg, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,35 persen ke level 5.926,08. Begitu pula dengan nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,12 persen di level Rp13.990.
Saham-saham LQ45 juga melemah 5,30 poin atau setara 0,6 persen ke posisi 956 dan JII melemah 2,32 poin atau setara 0,3 persen ke posisi 676.
Seluruh sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor mining memimpin penguatan 0,8 persen, disusul perkebunan 0,3 persen. Sedangkan sektor consumer melemah 0,7 persen.
Saat perdagangan saham dibuka, 93 saham menguat, 36 saham melemah, dan 75 saham stagnan. Sementara itu, transaksi perdagangan mencapai Rp 75,2 miliar dari 78 juta lembar saham yang diperdagangkan.
Seperti diketahui, Minggu (13/5/2018) kemarin bom meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Gereja Kristen Indonesia Diponegoro dan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
Pelaku bom ini ada 6 orang, mereka semua berkeluarga. Mereka adalah Dita Uprianto dan istrinya, Puji Kuswati. Lalu keempat anaknya yang terdiri dari Fadila Sari (12), Famela Rizkita (9), Yusuf Fadhil (18), dan Firman Halim (16).
Dita melakukan pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. Puji bersama Famela dan Fadila melakukan bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro (GKI Diponegoro). Terakhir Yusuf dan Firman melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
Sebanyak 17 orang meninggal di tragedi ledakan bom itu. Korban tewas ini terdiri dari bom gereja yang ada di Kota Surabaya dan bom di Rusunawa Kabupaten Sidoarjo.
Baca Juga: Bom Meledak di Surabaya, Analis Prediksi IHSG Tak Terganggu
Mereka yang tewas dalam ledakan itu diantaranya 14 orang dari Surabaya dan 3 orang meninggal dari Rusunawa Sidoarjo. Enam di antara yang tewas adalah pelaku teror 3 gereja.
Berita Terkait
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
IHSG Berakhir Memerah Imbas Keputusan Suku Bunga The Fed
-
Momen Mistis Terjadi saat Alvi Peragakan Mutilasi Pacar Jadi 554 Potong di Surabaya
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya