Suara.com - Kebutuhan air yang ada di saluran irigasi Lakbok Selatan, Kabupaten Ciamis, Pangandaran, Jawa Barat, saluran irigasi Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan saluran irigasi Cihaur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah masih mencukupi, meski saat ini masuk musim kemarau.
Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR)
Sugeng Harianto mengatakan, kebutuhan air di tiga saluran irigasi tersebut tercukupi. Hal tersebut karena adanya keberadaan Bendung Manganti yang terletak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"(Bendung Manganti) yang teraliri irigasinya sebagian di Jawa Barat sebagian di Jawa Tengah. Jawa Tengah Kabupaten Cilacap, Jawa Barat Pangandaran dan sebagian kecil di Ciamis. Bendungan ini pemanfaatannya untuk irigasi kemudian juga untuk sarana air baku untuk wilayah Sidareja, Cilacap dan sekitarnya," ujar Sugeng di Bendung Manganti, Jawa Tengah, Sabtu (28/7/2018).
Sugeng menegaskan, tidak ada kekeringan di wilayah Cilacap dan sekitarnya. Hal ini menyusul para petani yang menanam palawija, bukanlah menanam padi di saat musim kemarau.
Menurut Sugeng, alasan petani menanam palawija seperti kacang hijau dan kedelai lantaran sudah memasuki musim tanam (MT3).
"Tidak ada kekeringan di Jawa Tengah. Memang sengaja tanamnya bukan padi tapi palawija, jadi tidak membutuhkan air yang banyak," kata dia.
Di kesempatan yang sama Wasimun, salah satu petani di Kecamatan Kedungreja mengaku senang adanya Bendung Manganti.
Menurutnya, dengan keberadaan Bendung Manganti dapat meningkatkan produksi pertanian.
"Dengan adanya irigasi ini sangat membantu untuk peningkatan produksi. Jadi untuk Kecamatan Kedungreja dengan adanya Bendung Manganti secara surplus bahkan bisa menopang untuk Jawa Tengah, untuk ketahanan pangan," kata Wasimun.
Tak hanya itu, Wasimun juga menegaskan tidak ada kekeringan di wilayah Cilacap dan sekitarnya meski musim kemarau.
"Nggak ada kekeringan justru untuk panen tahun ini sangat bagus sangat meningkat produksinya," ucapnya.
Hal yang sama dikatakan Kasmono, Petani dari Desa Bantarsari. Kata dia, dengan adanya Bendung Manganti dapat meningkatkan produksi panen.
"Alhamdulillah setelah ada Bendung Manganti bisa panen tiga kali istilahnya padi, padi, palawija. Sekarang musim MT3 palawija yaitu tanam kedelai," tutur Kasmono.
Untuk diketahui Bendung Manganti merupakan bendung gerak yang dilengkapi dengan pintu angkat kerangka baja dengan sistem penggerak elektrik dan manual.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga