Suara.com - Menteri ESDM Ignasius Jonan kembali mengingatkan, sebagai sektor yang menghasilkan produk yang harganya tidak bisa diperkirakan dan dikendalikan, efisiensi menjadi kunci industri di sektor ini.
"Kalau saya melihat di industri ini, sektor ini pada umumnya dari mulai mineral, batubara, migas, kelistrikan itu efisiensinya kalau dibanding sektor lain, itu agak kurang," ujar Jonan di Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Padahal, menurut Jonan, dengan harga produk yang fluktuatif, semakin efisien biaya produksi, maka akan semakin banyak keuntungan didapat. Di sisi lain, inefisiensi berarti biaya tinggi yang akan menghasilkan produk yang relatif mahal.
Sebagai contoh, ungkap Jonan, jika semangat pengelolaan terutama di sektor hulu migas ini diaplikasikan ke sektor transportasi, maka tidak akan ada satu operator pun yang dapat bertahan menjalankan usahanya.
"Waktu saya ditugaskan di sektor transportasi, itu bahas (ada perubahan nilai tukar) berapa dollar, (akan berdampak pada penerimaan) berapa poin. Saat harga tiket kereta api itu naik Rp 100, itu demonya dua minggu di depan istana. Itu naik Rp 100, lah terus mengelolanya bagaimana," jelas Jonan.
Ketidakmampuan mengendalikan harga diilustrasikan Jonan, misalnya minyak mentah dan produk turunannya, kita tidak dapat menciptakan harga sendiri, begitu pula dengan gas.
"Nah ini yang Bapak Presiden pesan, kita industri (sektor ESDM) ini harus kompetitif, ya harus kompetitif. Karena apa, karena harga jual produk tidak mungkin kita kendalikan. Arahan Bapak Presiden itu kita harus efisien," tegas Jonan.
Jonan mengungkapkan, efisiensi dalam industri migas salah satunya tercermin dalam pengelolaan migas dengan skema bagi hasil gross split yang ide awalnya dicetuskan Bapak Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Dalam skema gross split, selain kontraktor mendapat kepastian, ada penyederhanaan mekanisme juga efisiensi.
"Cost recovery bagi orang-orang yang sudah puluhan tahun di industri hulu migas ini mungkin jadi sebuah perdebatan besar, namun bagi orang yang dari luar sektor ini seperti Wakil Presiden, Saya, Sri Mulyani itu masih mempertanyakan kenapa kalau produksinya turun costnya harus naik," lanjut Jonan.
Baca Juga: Letusan Gunung Agung Sambut Menteri Jonan di Bali
Jonan menceritakan, inefisiensi migas kembali dibahas minggu lalu saat pertemuan SKK Migas dengan Komite Pengawas.
"Saya sebagai ketua, wakilnya Menteri Keuangan, Bu Sri Mulyani. Itu selama satu jam mempertanyakan kenapa cost recovery-nya tidak mau turun meskipun produksinya turun, sekali lagi kita tekankan industri hulu migas itu harus efisien," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
LPS Siap Jamin Polis Asuransi Mulai 2027
-
Perintah Habis Magrib Prabowo: Dasco Dilarang Absen, UMP 2026 Jadi Pertaruhan
-
PTAR Pengelola Tambang Emas Martabe di Tapsel, Hentikan Operasi Sementara!
-
Listrik di Sumbar Pulih 100 Persen Pascabencana: PLN Pasang 619 Tiang dan Sambungkan 30 Km Kabel!
-
23 Perizinan Tambang di Aceh-Sumbar, ESDM: Diterbitkan Pemerintah Daerah!
-
Bencana Sumatera Jadi Pertimbangan ESDM Terapkan Mandatori B50 di 2026
-
Wujudkan Kepedulian Sosial, BRI Salurkan Bantuan bagi Warga Bandung dalam Program BRI Menanam
-
Pelindo Gelar Live ISPS Code di Celukan Bawang untuk Antisipasi Narkoba hingga Cyber Attack
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera