Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta kepada semua pihak mulai dari masyarakat, pengusaha dan pemerintah untuk saling bekerjasama meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Sri Mulyani dalam seminar nasional bertema peran serta dunia usaha dalam membangun sistem perpajakan dan moneter yang adil, transparan dan akuntabel.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus ada dukungan dan kerjasama dari semua pihak agar perekonomian stabil dan mencapai pembangunan dan menyelesaikan masalah struktural seperti kemiskinan," ujar Sri Mulyani di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Apalagi kata Sri Mulyani, tahun 2018 merupakan tahun yang sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dimana di tahun 2018 kondisi perekonomian memiliki dinamika yang berbeda dibandingkan dua atau tiga tahun sebelumnya. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan normalisasi Amerika Serikat.
“Saya kembali menjadi Menteri Keuangan 2016. 2017 kita tutup cukup baik. 2018 ini dinamika global cukup menantang ditandai kebijakan normalisasi Amerika Serikat," jelasnya.
Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah AS dalam bidang moneter adalah menaikkan suku bunga serta mengurangi likuiditas. Kedua hal tersebut merupakan salah satu upaya AS menormalisasi kebijakan moneter setelah terjadi krisis global pada 2008-2009 lalu.
"Waktu itu, dengan kondisi ekonomi yang turun tajam karena krisis, AS turunkan suku bunganya dari di atas 5 persen menjadi mendekati ke 0 persen. Dan sekarang karena ekonominya pulih kembali suku bunga dinaikkan kembali sekarang sudah mendekati 2 persen dan mungkin tahun depan masih ada naik lagi," katanya.
Menurut Sri Mulyani, hal ini mempengaruhi seluruh dunia. Pasalnya, pada saat yang sama dengan suku bunga yang meningkat Pemerintah AS melakukan extraordinary monetary policy mencetak banyak dolar AS dalam rangka untuk mengembalikan ekonomi yang terpuruk karena krisis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Usai CEO Ditangkap, OJK Pantau Ketat Tim Likuidasi Investree
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya