Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas lahan panen padi di Indonesia pada periode Januari-September 2018 sebesar 9,54 juta hektare (Ha). Jika dihitung potensi sampai Desember 2018, luas lahan panen mencapai 10,98 juta hektare.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, luas lahan panen padi tertinggi terjadi pada bulan Maret 1,72 juta hektare, sementara luas lahan panen terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 0,53 juta hektare.
"Luas panen pada September 2018 sebesar 0,96 juta haktare, alami penurunan sebesar 8,56 persen dibanding luas panen pada Agustus 2018," ujar Suhariyanto di Kantor BPS Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Suhariyanto menuturkan, dalam menghitung luas lahan panen ini, jajarannya menggunakan metode baru yakni kerangka sampel area (KSA).
Metode ini merupakan metode perhitungan luas lahan panen, khususnya tanaman padi, dengan memanfaatkan citra satelit yang berasal dari BIG dan peta lahan baku sawah yang berasal dari Kementerian ATR.
Dengan metode tersebut, tambah Suhariyanto, data luas lahan panen padi akan didapat setelah adanya penetapan luas bahan baku sawah.
Dalam ketetapan Menteri ATR No. 333/KEP-23.3/X/2018 ditetapkan luas bahan baku sawah nasional seluas 7,1 juta hektare. Jumlah luas itu turun dari data tahun 2013 seluas 7,7 juta hektare.
"Data luas bahan baku sawah itu dilakukan di 16 provinsi sentra produksi yang merupakan 87 persen dari seluruh luas bahan baku sawah Indonesia. Jadi sudah mewakili. Luas bahan baku turun juga karena, ada alih fungsi lahan, tetapi ada juga yang cetak sawah baru," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?