Suara.com - Kebijakan pemerintah yang menetapkan penggunaan biodiesel B20 secara mandatori cukup berhasil meningkatkan penggunaan minyak sawit (CPO) sebagai bahan bakar. Hal ini tergambar dari realisasi kumulatif penyaluran FAME (Fatty Acid Methyl Esters).
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menunjukkan penyaluran FAME tahun 2018 sebesar 3.478.825 Kiloliter (KL), atau 86 persen dari target penyaluran FAME sebesar 4.041.358. Rinciannya untuk Public Service Obligation (PSO) 2.720.753 KL atau 94 persen periode Januari-Desember, dan Non-PSO 758.072 KL atau 66 persen periode September-Desember.
Secara bulanan pun dilaporkan bahwa penyaluran FAME kian membaik. Pada bulan Desember, rasio realisasi penyaluran FAME dengan volume FAME teoritis sebesar 93 persen. Index keberhasilan ini lebih tinggi dibandingkan dengan index keberhasilan bulan-bulan sebelumnya.
“Pemerintah sangat mengapresiasi kemajuan kinerja ini,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Jumat (18/1/2019).
FAME sendiri merupakan minyak nabati atau lemak hewan yang telah melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi. Dengan begitu, minyak sawit ini bisa dipakai 100 persen untuk seluruh kendaraan diesel. Bisa juga dicampur dengan solar pada tingkat tertentu, seperti 20 persen. Jadi program B20 ini mengombinasikan 80 persen solar dan minyak sawit 20 persen.
Terkait konfigurasi 25 titik serah/Tangki Bahan Bakar Minyak (TBBM), juga sudah dilakukan pengoperasian 2 floating storage yang berlokasi di Balikpapan. Ini dimulai per 2 Januari 2019, dimana telah dilakukan penerimaan perdana FAME dari PT Wilmar Bioenergi Indonesia dengan menggunakan floating storage sebagai sarana penyimpanan FAME.
Lebih lanjut Darmin menjelaskan, penggunaan floating storage di TBBM Tuban masih terkendala karena potensi ranjau laut dan ombak yang besar pada musim Barat/Timur.
“Sebelum hal ini diatasi, penyaluran FAME yang seyogyanya dilakukan melalui laut ke floating storage Tuban, dialihkan ke beberapa TBBM lain, seperti semula,” ujarnya.
Dengan demikian, titik serah di sekitar Tuban akan tetap seperti semula, yakni 4 TBBM. Sehingga secara keseluruhan, titik serah menjadi 29 (25+4) titik serah.
Baca Juga: Sikap PBB di Pilpres 2019 Diumumkan 27 Januari
Sementara itu untuk tahun 2019, pemerintah menetapkan target penyaluran FAME sebesar 6,2 juta KL. “Dengan konfigurasi baru, diharapkan bahwa realisasi dapat mencapai di atas 93 persen,” kata Darmin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini