Suara.com - Panen jagung di sejumlah sentra produksi diperkirakan berlangsung selama dua bulan ke depan. Panen ini diharapkan mampu diserap Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) secara maksimal, supaya kondisi harga tetap stabil.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, sebagian besar sentra produksi jagung menunjukkan harga pipilan kering kadar air 15-17 persen menurun signifikan dari Rp 5.400/kg menjadi Rp 3.650/kg, namun harga tersebut akan kembali naik sesuai kualitas.
Adapun sentra produksi yang sedang panen ini, antara lain berada di lokasi Tanah Karo, Simalungun, Lampung Timur, Gorontalo, Tanah Laut, Pandeglang, Grobogan, Blora, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Sragen, Wonogiri, Boyolali, Bone, Jeneponto, Bolmong, dan Minahasa Selatan.
Di tempat lain, Bupati Gunungkidul, Badingah S.Sos, mendatangi secara langsung panen raya di Kecamatan Playen, yang memiliki luasan lahan 300 ha. Di sana, awalnya harga panen mencapai Rp 4.000/kg, namun seminggu kemudian, harga anjlok menjadi Rp 3.500/kg.
Fenomena ini juga terjadi di Kabupaten Sragen. Di sana, harga panen maupun setelahnya mencapai Rp 4.000/kg, dari harga awal sebesar Rp 5.000/kg.
"Tentu kita berharap harganya tetap stabil, baik saat panen maupun setelah panen," kata Kepala Dinas Pertanian Sragen, Eka Rini Mumpuni, di lokasi panen raya jagung Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Untuk itu, Eka Rini meminta perusahan jagung langsung menyerap hasil panen dengan harga 4.050/kg. Langkah ini merupakan upaya mengantisipasi jatuhnya harga saat panen raya maupun paska panen.
"Kami minta bisa menyerap jagung petani di sini dengan harga Rp 4.050/kg. Kalau kita hitung keuntungannya cukup lumayan, Rp 50/kg," katanya.
Mengenai anjloknya harga, Direktur Jenderal Tanaman Pangan bersama Direktur Pakan Ternak Kementerian Pertanian (Kementan) membahasnya secara langsung dengan melibatkan GPMT, di Kantor Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jalan Ragunan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Tingkatkan Infrastruktur Pertanian, Kementan Perkuat Program Padat Karya
"Perlu kita ketahui bahwa komponen utama pakan ternak sekitar 60 persen adalah jagung. Dengan demikian, penyerapan jagung untuk pakan dapat bertahan dari anjloknya harga akibat oversupply, sekaligus bisa menekan harga pakan ternak," Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Gatot Irianto.
Upaya lain yang juga sedang dilakukan Kementan adalah turun langsung ke lapangan dan mengimbau seluruh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), agar terus memaksimalkan mesin pengering/dryer bantuan pemerintah, sehingga jagung hasil panen dapat disimpan 2-3 bulan ke depan.
"Jika petani melakukan pengeringan jagung saat panen raya, maka pasokan jagung di pasar tidak oversupply, sehingga harga tidak akan jatuh. Pengeringan dan penyimpanan serta penjualan jagung di luar periode panen raya dapat menaikkan harga jual jagung petani dan menambah pasokan jagung di luar panen raya," katanya.
Meski demikian, kata Gatot, managemen pasca panen dan pengolahan hasil juga perlu direspons Perum Bulog, mulai dari penyerapan saat panen, pengolahan, penyimpanan, hingga pemasaran jagung.
"Melalui cara ini, harga jagung akan stabil. Saya dengar, GPMT juga menyambut baik permintaan kami dan mau berkomitmen akan menyerap jagung dari petani hingga 1 juta ton per bulan secara cepat," katanya.
Sementara itu, Kasubdit Direktorat PPHTP Kementerian Pertanian (Kementan), Mochammad Amir meminta para penyebar informasi bohong, yang mengatakan harga jagung tinggi akan dicek dengan turun secara langsung dan menanyakan ke petani di sejumlah sentra produksi.
Berita Terkait
-
Sidoarjo Panen Raya Jagung
-
Kinerja Mentan Amran Sulaiman Masuk Daftar Terbaik Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport
-
Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral
-
Revitalisasi Terminal 1C Rampung, Kapasitas Bandara Soetta Bertambah 96 Juta Orang
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
8 Ide Usaha Modal Rp 500 Ribu Paling Kreatif untuk Pemula dan Pelajar
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
-
Asabri Perluas Layanan Klaim Dana Pensiun Jadi 1.900 Titik
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang