Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berhasil mengembangkan 121 hektare lahan komoditas Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) dan mampu memproduksinya hingga melebihi target. Lahan tersebut tersebar di Bengkulu Selatan, Lampung, Ponorogo, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat.
"Alhamdullilah, ini berkat kerja sama semua pihak, termasuk bantuan dari Kementan (Kementerian Pertanian) dalam meningkatkan produksi pajale," ujar Ketua Pelaksana Program Nasional Budi Daya Pajale, Witjaksono, Minggu (7/4/2019).
Witjaksono mengatakan, sejauh ini kinerja tim budi daya jagung nasional PBNU sangat memuaskan. Hal ini terlihat dari data selama Desember, yang mencapai luasan tanam sebesar 121.406 haktare.
"Terus terang, ini melebihi dari jumlah yang ditargetkan oleh Menteri Pertanian, yaitu 100 ribu hektare. Saya sangat bangga dengan kinerja teman-teman di pusat dan daerah. Mereka gotong royong dan bekerja ikhlas mewujudkan cita-cita bangsa mandiri pangan," kata Witjaksono, yang merupakan inisiator program tersebut.
Menurutnya, penanaman ini diharapkan terus berjalan secara simultan dan konsisten, sebab merupakan cikal bakal sebuah pemberdayaan ekonomi umat secara nyata.
"Ini benar-benar berdampak langsung, khususnya bagi warga nahdiyin dan secara umum, kepada masyarakat petani seluruh Indonesia," katanya.
Sementra itu, Ketua Bidang Ekonomi PBNU, KH Umar Syah, menambahkan, program ini sudah berjalan dengan baik, bahkan mendapat dukungan dari semua nahdiyin, baik pusat hingga daerah.
"Program ini menjadi yang terbaik selama bekerja sama dengan Kementrian Pertanian," ujarnya.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, H Marsudi Syuhud menambahkan, bertani adalah bagian dari jihad, karena bisa mengurangi persoalan pangan. Contoh ini, kata dia, bisa dilihat di banyak negara, yang sampai saat ini masih kekurangan lahan menanam.
Baca Juga: Kementan : Pestisida Palsu Sangat Rugikan Petani dan Produsen
"Ini bagian dari jihad. Dalam pertanian itu ada Fathul Mu'in, dimana juga termasuk daf'u dararin ma'sumin, yang berarti mengurangi problem dari sektor pertanian," katanya.
Menurut dia, kekurangan negara lain seharusnya bisa dimanfaatkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Apalagi Indonesia masih memiliki lahan yang cukup.
"Di Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi, mana ada lahan subur seperti kita. Mari kita jihad dalam bertani atau melaksanakan Fathul Mu'in, yang termasuk daf'u dararin ma'sumin," katanya.
Sebelumnya, Lembaga Pengembangan Pertanian PBNU menggelar rakernas di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat. Rakernas ini merupakan langkah cepat dalam mengatasi persoalan pertanian dan mewujudkan kedaulatan pangan sesuai arahan Kementan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kyai Said Aqil Siroj mengapresiasi kinerja Kementan di bawah pimpinan Andi Amran Sulaiman. Menurutnya, Amran sudah terbukti dan teruji mampu menggebrak sektor pertanian menjadi lebih baik.
"Pak Amran sudah mati-matian membela petani dengan memberi berbagai bantuan bibit, benih dan traktor, dan menurut saya, baru kali ini ada menteri yang kinerjanya seperti itu," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T