Suara.com - Kelompok peternak sapi di Bengkalis, Provinsi Riau, mendapatkan bantuan asuransi usaha ternak sapi (AUTS) dari Dinas Pertanian Kabupaten Bengkalis. AUTS tersebut merupakan program bantuan pemerintah pusat.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Amri Noer mengatakan, sebenarnya program ini sudah disosialisasikan kepada pertenak sapi pada 2018 dan pada 2019, Dinas Pertanian mendapat jatah dari pemerintah pusat dan provinsi sebanyak 350 ekor sapi untuk diasuransikan.
"Untuk peternak sapi yang ingin mendapatkan bantuan asuransi ternak ini, bisa mengajukan permohonan ke Dinas Pertanian Bengkalis, dengan membawa KTP. Peternak kemudian membayar premi sebesar Rp 40.000 per tahun," jelas Amri, Riau, Sabtu (20/4/2019).
Setelah melakukan pendaftaran, peternak akan diberikan nomor account virtual dan langsung melakukan setoran melalui akun tersebut ke Bank BRI.
"Satu peternak maksimal bisa mendaftarkan sepuluh ekor sapi, dan sapi yang diasuransikan berusia di atas satu tahun dan merupakan sapi bentina," tambah Amri.
Menurutnya, pihaknya sudah mensosialisasikan asuransi ini kepada kelompok ternak sapi, diantaranya di Desa Siak Kecil, beberapa waktu lalu.
"Adapun yang bisa menerima AUTS ini harus anggota kelompok tani ternak sapi dan kelompok tani yang sudah terdaftar di Dinas Pertanian Bengkalis," tambahnya.
Menurut Amri, sebenarnya jumlah premi yang harus dibayar oleh peternak sebesar Rp 200.000 per tahun, namun karena sudah disubsidi, maka peternak hanya perlu membayar Rp 40.000 saja.
Para peternak sudah terdaftar bisa mendapatkan perlindungan sebesar Rp 10 juta jika sapi mati, namun jika hilang, perlindungan yang diterima Rp 7 juta rupiah.
Baca Juga: Cetak Sawah Baru, Kerja Sama Kementan dan TNI Terus Dilakukan
Amri menjelaskan, untuk kematian sapi betina di Kabupeten Bengkalis tergolong jarang, tapi untuk kehilangan sering terjadi, dan biasanya terjadi di Kabupaten Bengkalis wilayah daratan Sumatera.
"Asuransi ini sangat baik dimanfaatkan oleh peternak kita, untuk antisipasi kerugian lebih besar terhadap sapi produktif mereka," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy mengatakan, program AUTS bertujuan untuk mengamankan indukan yang selama ini banyak dipotong. Saat ini, pemerintah sudah membuat aturan larangan pemotongan betina produktif.
"Kita targetkan adalah komoditas yang mudah terkena risiko, yaitu sapi betina, agar tetap dipertahankan untuk berkembang biak," katanya.
Sarwo Edhy pun memberikan dukungan dan motivasi bagi stakeholder pelaku bisnis peternakan untuk ikut asuransi ternak sapi.
"Kita semua tahu bahwa risiko berusaha di bidang peternakan sangat rentan, misalnya sapi terkena penyakit, yang menyebabkan kematian, serta rawan pencurian, sehingga perlu ada upaya khusus untuk melindungi peternak dan keberlangsungan usaha ternak tersebut," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan