Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menggenjot pembangunan Pelabuhan Patimban. Rencananya, pelabuhan yang berada di Subang, Jawa Barat ini beroperasi pada akhir tahun.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus Purnomo mengatakan, pembangunan yang digenjot yaitu terminal kendaraan (car terminal). Dia pun mengungkapkan progres car terminal tahap I baru sekitar 25 persen.
"Ya tahun ini bisa beroperasi, keliatannya car terminal sedang dikejar, jadi ini kawan-kawan sedang berusaha tahun ini terminal selesai, harapannya paling enggak tahun ini bisa beroperasi," kata Agus di Gedung Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
Selain itu, Agus menuturkan, saat ini Kemenhub juga sedang membebaskan lahan dengan lebar jalan 30 meter untuk akses ke Pelabuhan Patimban. Menurut dia, pembebasan lahan tersebut masih dalam proses pembayaran.
"Yang 24 meter sudah semua lebar, yang perlu tambahannya 30 meter kita sedang siapkan. Sebagian sudah kita bayarkan," tutur dia.
Untuk menyiapkan operasional tersebut, Kemenhub juga menggandeng PT Perusahan Listrik Negara (Persero) (PLN) untuk memasok listrik di Pelabuhan Patimban.
Adapun estimasi kebutuhan daya di Pelabuhan Patimban untuk tahap 1 (Fase I.1 dan Fase I.2) pada tahun 2019 Sampai dengan 2023 adalah sampai dengan 90 MVA.
"Mau enggak mau kan ini dibutuhkan untuk Pelabuhan Patimban. Karena PLN sudah siapkan power plant yang begitu banyak di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Saya kira pasokan akan save. Stabilitas akan bagus. Harapannya nanti yang menyediakan listrik di sana ya PLN. Mau nggak mau harus siap. Enggak ada lagi kendala," ucap dia.
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Jawa Tengah PLN, Amir Rosidin menambahkan, pasokan listrik untuk Pelabuhan Patimban akan disuplai dari pembangkit Indramayu yang sebesar 1.000 megawatt (MW).
Baca Juga: Kemenhub Gandeng PLN Pasok Listrik untuk Pelabuhan Patimban
"Jadi sebenarnya Patimban itu dapat kita supplay dari Indramayu karena dekat sekali. Untuk tarif, Kita bandingkan dengan Asia Tenggara atau tarif industri yang tegangan tinggi harga PLN itu sekitar Rp 950 per kwh sedangkan terendah itu di Vietnam jadi kita memang berusaha bagaimana kalahkan Vietnam ini sehingga PLN itu nanti tarif terendah untuk tegangan tinggi," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif