Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) bertemu di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (18/6/2019). Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mendapat sejumlah masukan dari pelaku usaha tersebut.
Usai pertemuan, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan, pihaknya mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk mencontoh Pemerintah China dalam menerapkan sistem perpajakan untuk usaha mikro dan kecil.
"Kami mohon supaya usaha mikro kecil mengikuti China di 2020 hingga 0 persen. 2,5 persen untuk yang sifatnya menengah tapi kalau usaha mikro dan kecil kami (minta) ikuti China 0 persen," ujar Ikhsan, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Kata Ikhsan, pajak penghasilan (PPh) 0,5 persen yang dikenakan kepada pelaku usaha mikro dan kecil saat ini masih terlalu berat. Sebab kata dia, pengenaan pajak 0,5 persen bagi usaha mikro dan kecil itu dihitung dari omzet bukan keuntungan para pelaku usaha tersebut.
"Kami minta sama dengan negara China yang 2020 itu usaha mikro dan kecil itu minta 0 persen," ucap Ikhsan.
Tak hanya itu, Ikhsan menuturkan para pelaku UMKM juga meminta agar pemerintah konsisten menjalankan keuangan syariah.
"Kami usulkan UMKM paling cocok dengan keuangan syariah. Inilah yang kami minta upaya konsisten. Di kita ada Bank Muamalat yang paling pertama kali menerapkan sistem syariah itu paling cocok untuk UMKM. Jangan ada BI Checking lah, terus dengan fintech yang terasa bahwa bunganya terlalu tinggi," ucap dia.
Lebih lanjut, Ikhsan menuturkan presiden meminta agar usulan-usulan tersebut segera ditindaknjuti dan dibahas bersama-sama dengan menteri-menteri terkait.
"Setelah ini pak Presiden minta supaya dibahas kebijakan-kebijakan ini beberapa poin dibahas bersama menteri-menteri dan setelah itu kami akan diundang kembali sekitar 2-3 bulan untuk melakukan review atau membahas kebijakan yang akan dikeluarkan," tandasnya.
Baca Juga: Mau Desain Kebijakan, Jokowi Undang Pelaku UMKM ke Istana
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo), Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumandiri), serta Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikimdo).
Berita Terkait
-
Mau Desain Kebijakan, Jokowi Undang Pelaku UMKM ke Istana
-
Harus Berbenah, Sri Mulyani Ingin UMKM Indonesia Jadi Tumpuan Ekonomi
-
Kemenperin Bikin Program e-Smart IKM, Dukung UMKM Masuk Pasar Online
-
Menteri PPN Bappenas Minta E-Commerce Serap 50 Persen Pelaku UMKM
-
Bicara UMKM, Jokowi Contohkan Kaesang Merintis Usaha Pisang
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Rupiah Semakin Loyo di Jumat Pagi
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Harga Emas Antam Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa, Tembus Rp2,175 Juta Per Gram
-
Pengembang YVE Habitat Soal Proyek Mandek: Kami Ingin Kualitas!
-
Rupiah Loyo, BI Kerahkan Semua Obat Kuat untuk Jaga Nilai Tukar
-
OJK: Rp4,8 Triliun Raib Akibat Love Scamming, Ini Cara Jitu Lindungi Diri dari Penipuan
-
Tak Hanya Penurunan, Menkeu Purbaya Diminta Stop Kenaikan CHT Selama 3 Tahun
-
Prospek Investasi Properti di Utara Jakarta Naik, Kini Jadi Incaran Investor
-
IHSG Runtuh Setelah Cetak Rekor, Volatilitas Pasar Menguji Mental Investor
-
Rupiah Terus Ambruk, Kebijakan Menkeu Purbaya Jadi Biang Kerok?