Suara.com - Wakil Direktur Visi Integritas Emerson Yuntho menilai jabatan Komisaris di perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hanya sekadar sambilan saja. Pasalnya, belum ada komisaris BUMN yang betul-betul mengawasi kinerja para direksi.
Emerson menjelaskan, saat ini komisaris masih terpecah fokusnya, karena selain jadi komisaris orang tersebut juga bekerja di Kementerian atau sebagai anggota partai politik.
"Yang kita lihat kan komisaris itu cuma sekadar sambilan aja, sambilan buat karena dia punya kontribusi buat timses lha, partai politik tertentu kemudian dia dijadikan komisaris. Jadi dia tak menjalankan secara benar," kata Emerson saat ditemui dalam sebuah diskusi di Finansial Club, Graha CIMB Niaga Sudirman, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Emerson pun mengungkapkan, data dari Ombudsman RI bahwa lebih dari 200 komisaris di perusahaan BUMN memiliki rangkap jabatan.
"Kan ada beberapa kasus, dia komisaris di BUMN juga dia sebagai PNS atau pejabat di lingkungan kementerian. Catatan Ombudsman aja ada 200an komisaris yang rangkap jabatan," tutur dia.
Maka dari itu, Emerson meminta kepada Kementerian BUMN agar bisa mencari seseorang yang memang hanya memegang satu jabatan yaitu komisaris.
Dengan begitu, bisa menghindari adanya direksi yang nakal melakukan tindak korupsi, karena telah diawasi oleh komisaris.
"Kalau mau full 100 persen engga ada rangkap jabatan, karena dia akan berbagi fungsi pengawasan. Kalau menurut kita praktek korupsi yang terjadi di internal BUMN, salah yang ditimpa kesalahannya adalah komisaris," pungkas dia.
Baca Juga: Menteri BUMN Rini Soemarno Baru Minta Maaf soal Mati Listrik Massal PLN
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status