Suara.com - PT Bank Central Asia Tbk atau Bank BCA mengaku terdampak dari perekonomian global yang melambat. Pasalnya, pertumbuhan kredit tak bisa secepat dahulu.
Direktur Bank BCA Rudi Santoso menjelaskan, dengan kondisi itu membuat masyarakat atau korporasi menahan pengajuan kredit.
"Itu bukan mengerem kredit, tapi situasi engga bisa ngejar kredit secara cepat, karena kita lihat kondisi perekonomian global bukan cuma di indonesia," ujarnya, saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Dengan kondisi itu, Rudi memperkirakaan pertumbuhan kredit Bank BCA tak tumbuh seperti biasa. Biasanya, sebut dia, Bank BCA bisa mendapatkan pertumbuhan kredit sebesar 12 – 14 persen.
"Kondisi global jelek jadi kita engga bisa ngejar kredit secara cepat, kaya tahun lalu kita bisa 12-14 persen, tahun ini perkiraan agak kecil," tutur dia.
Kendati demikian, Rudi memastikan pendanaan atau likuiditas perusahaan masih cukup. Dia mengungkapkan, rasio likuiditas masuh sebesar 80 persen.
"Jadi kita engga terlalu kejar likuiditas misalnya dari deposito kita genjot, kita udah turunin bunga deposito dua kali," ucap dia.
Untuk diketahui, kinerja kredit Bank BCA pada paruh pertama 2019 yang meningkat 11,5 persen menjadi Rp 565,2 triliun.
Jika dirinci, total kredit tersebut terdiri dari kredit korporasi tumbuh 14,6 persen menjadi Rp 219,1 triliun dan kredit komersial & UKM sebesar Rp 189 triliun atau tumbuh 12,5 persen. Sedangkan, kredit konsumer juga meningkat 6,4 persen menjadi Rp 152 triliun.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember