Suara.com - Kementerian Pertanian akan menggencarkan program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi). Program Serasi adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi di lahan rawa dan komoditas pertanian/peternakan.
“Kegiatan Serasi tidak hanya fokus pada pekerjaan kontruksi atau perbaikan jaringan irigasi dan pengolahan tanah di lahan rawa,” kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy, Selasa (22/10/2019).
Namun, lanjut Sarwo Edhy, lokasi-lokasi yang masuk ke wilayah Serasi akan mendapatkan pula bantuan sarana produksi pertanian. Sepert herbisida, dolomit, benih, pupuk hayati, ternak (itik), hortikultura dan bantuan lainnya dari pemerintah.
Dia menjelaskan, sesuai dengan Permentan No. 40.1/PERMENTAN/RC.010/10/2018 tentang Pedoman Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani Berbasis Pertanian Tahun 2019, program Serasi adalah program pengelolaan Lahan Rawa pasang surut/lebak melalui optimalisasi pemanfaatan Lahan Rawa.
Selain itu, program ini untuk peningkatan peran petani dan Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani, penumbuhan dan pengembangan Kelompok Tani untuk melaksanakan Usaha Tani, dan pengembangan kawasan dan/atau clusterberbasis korporasi petani.
Sarwo Edhy menambahkan, Kementan tidak hanya akan fokus dalam pengembangan sistem irigasi. Program optimasi lahan rawa di Kementan masih akan didesain secara terintegrasi dengan pengembangan komoditas pertanian dan SDM-nya.
Diketahui, Kementan tahun ini melalui program Serasi akan mengoptimalkan lahan rawa dan pasang surut seluas 500.000 ha di enam provinsi. Kemudian target ini direvisi menjadi 400.000 ha di tiga provinsi, yaitu Sumsel, Kalsel dan Sulsel.
Lokasi SERASI di Kalimantan Selatan berada di sembilan kabupaten, yaitu Banjar, Batola, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Tapin, Balangan dan Tabalong. Untuk Sulawesi Selatan terdapat di Kabupaten Bone, Wajo, Sopeng, Sidrap dan Kabupaten Pinrang.
Sedangkan lokasi di Sumatera Selatan berada di sembilan kabupaten, yaitu Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, OKI Timur, Musi Rawas Utara, PALI, Ogan Komering Ulu (OKU) dan Muara Enim.
Baca Juga: Kementan Ekspor Dedak Gandum Cilegon ke-4 Negara Capai Rp 39,6 Miliar
Sarwo Edhy menjelaskan, pembenahan sarana dan prasarana merupakan salah satu fokus program Serasi. Termasuk, pembenahan saluran air ke sawah.
“Sawah rawa itu, kalau kemarau kering dan jika musim hujan dia tergenang air,” katanya.
Program SERASI ini juga meliputi perbaikan lahan sawah rawa. Sistem tata air diatur, dan infrastruktur lain yang dibutuhkan akan dipenuhi seperti alat olah lahan, traktor roda dua, traktor roda empat.
"Dengan pengelolaan air yang lebih baik, harapannya, sawah rawa bisa digarap sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun musim hujan. Dengan begitu, petani bisa tidak hanya menanam padi sekali dalam setahun, tetapi dua atau tiga kali setahun," tuturnya.
Kementan memang terus berusaha untuk meningkatkan indeks produksi pertanian. Apalagi, Kementan selama ini cukup berhasil dalam meningkatkan indeks produksi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Indeks Pertanian 2017 yang dirilis pada November 2018 lalu, dalam kurun waktu 2013 – 2017, indeks produksi tanaman pangan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Sementara pada 2013 indeks produksi tanaman pangan hanya 104,41, nilai itu meningkat menjadi 120,12 pada 2017.
Program Serasi menjadi salah satu strategi Kementan untuk mewujudkan target Indonesia jadi Lumbung Pangan tahun 2045. Salah satu tantangannya adalah alih fungsi lahan.
Berita Terkait
-
Kementan Ekspor Dedak Gandum Cilegon ke-4 Negara Capai Rp 39,6 Miliar
-
Ekspor Kelinci Hias via Karantina Pertanian Bandara Soetta Meningkat
-
Tengah Digemari Masyarakat, Kementan Upayakan Bibit Unggul Ubi Kayu
-
Masuk Musim Tanam Oktober-Maret, Kementan Pastikan Stok Pupuk Aman
-
Ramah Lingkungan, Kementan Terus Dorong Penggunaan Pestisida Nabati
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani