Suara.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan rata-rata kredit konsolidasi yang mencapai 11,5 persen (YoY) atau mencapai Rp 806,8 triliun pada September 2019.
Pertumbuhan kredit tersebut dibarengi dengan perbaikan kualitas yang sebelumnya rasio NPL gross turun 48 bps, kini menjadi hanya 2,53 persen dibandingkan September tahun lalu. Perbaikan tersebut membuat Bank Mandiri dapat menurunkan biaya CKPN sebesar 6,27 persen.
Menurut Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi, pertumbuhan kredit yang diiringi dengan perbaikan kualitas kredit dan pengendalian biaya operasional melalui dukungan otomatisasi serta digitalisasi membuat Bank Mandiri dapat mencatatkan laba hingga Rp 20,3 triliun atau naik 11,9 persen dibandingkan pencapaian pada periode yang sama di tahun lalu.
”Pertumbuhan Bank Mandiri saat ini, lebih kami utamakan untuk sustainabilitas jangka panjang sehingga pengukuran kinerja tidak hanya diukur pada akhir periode tetapi juga saldo rata-rata. Metode ini mampu menjadikan pertumbuhan bisnis Bank Mandiri menjadi lebih sustain dan berkualitas sehingga mampu meberikan nilai tambah yang jauh lebih baik bagi pemegang saham,” kata Hery di Kantornya, Jakarta pada Senin (28/10/2019).
Pada kuartal III tahun 2019, lanjut Hery, penyaluran kredit ditopang oleh dua segmen utama yakni Corporate dan Retail terutama kredit Mikro dan Consumer. Kredit di segmen korporasi mencapai ending balance Rp 301,8 triliun atau tumbuh rata-rata 5,72 persen (YoY).
Untuk segmen Mikro, ending balance penyaluran kredit mencapai Rp 116,4 triliun, tumbuh rata-rata 19,4 persen (YoY), sementara pada segmen Consumer mencapai ending balance Rp 88,5 triliun atau tumbuh 4,1 persen (YoY).
Untuk mengoptimalkan fungsi intermediasi perbankan, Bank Mandiri juga menjaga komposisi kredit produktif seperti kredit investasi dan modal kerja dalam porsi yang signifikan, yakni 81,49 persen dari total portofolio. Pada triwulan ini, penyaluran kredit investasi mencapai Rp 251,07 triliun dan kredit modal kerja sebesar Rp 342,3 triliun.
Selain itu Bank Mandiri juga turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur (YoY). Kredit tersebut disalurkan kepada berbagai sektor seperti tenaga listrik, transportasi, migas, energi terbarukan, dan lain-lain.
Baca Juga: 2 Mantan Petinggi Bank Mandiri Jadi Wakil Erick Thohir di Kementerian BUMN
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Perdagangan Selasa Pagi
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Bank Mandiri Salurkan Rp 31,79 Triliun KUR ke 273.045 UMKM
-
Akhir Bulan September, Cek Rincian Bunga Deposito Dolar di BNI, Mandiri dan BNI
-
Ancam Kirim Kejaksaan & KPK, Prabowo Beri Waktu 4 Tahun ke Danantara untuk 'Bersihkan' BUMN
-
Jurus Bank Jakarta Gencarkan Inklusi Keuangan untuk Gen Z
-
Grafik Harga Emas Sepekan Terakhir, Tabungan Emas Makin Cuan
-
Kebijakan Pengendalian Udara 20 Tahun Mati Suri, Investasi Ekonomi Terancam?
-
Danantara Awasi Pembayaran Utang LRT Jabodebek Rp 2,2 Triliun dari KAI ke Adhi Karya
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Industri Dapat Angin Segar dari Pemerintah