Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir menyindir PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terkait keberadaan anak usaha PT Gapura Angkasa. Menurut Erick, jasa penanganan pesawat di darat (ground handling) itu seharusnya tidak berada di bawah Garuda, tetapi di bawah PT Angkasa Pura II (Persero).
Menanggapi hal ini Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, saat ini AP II sudah menguasai saham mayoritas Gapura Angkasa dengan porsi 46 persen dari sebelumnya 31 persen.
"Terkait dengan Gapura Angkasa saham kita sudah mayoritas jadi 46 persen," kata Awaluddin.
Sehingga, kata Awaluddin, porsi kepemilikan saham di PT Gapura Angkasa menjadi 46 persen milik AP II, 45 persen milik Garuda Indonesia dan sisanya dimiliki PT Angkasa Pura I.
Menurut Awaluddin, penambahan saham tersebut melalui skema right issue dengan penambahan sekitar 619 ribu penerbitan saham baru.
Ia menyatakan akan melakukan penyesuaian dan konsolidasi lini usaha antara lini bisnis pengelola bandara AP II dengan ground handling operator (Gapura). Konsep yang diusung tersebut dinamakan portfolio alignment.
Fokus ke depan, kata dia, adalah mengintegrasikan implementasi Smart and Connected Airport dalam satu ekosistem antara sisi udara (air side) dan sisi darat (land side) operation pada operasi bandara.
"Konsolidasi PT Gapura Angkasa yang dilakukan terhitung mulai bulan November 2019," ujar dia.
Sebelumnya porsi kepemilikan saham AP II di Gapura Angkasa hanya sekitar 31 persen saja. Sementara Garuda Indonesia memiliki porsi saham 58 persen dan sisanya AP I.
Baca Juga: Imbas Tiket Mahal, Jumlah Penumpang di Bandara Milik Angkasa Pura II Anjok
Berita Terkait
-
Imbas Tiket Mahal, Jumlah Penumpang di Bandara Milik Angkasa Pura II Anjok
-
Erick Thohir Sindir Garuda Indonesia yang Punya Anak Usaha Kontraproduktif
-
Kesaksian Eks Dirkeu AP II Andra Y Agussalam di Sidang Suap Proyek BHS
-
Jadi Saksi Kasus Proyek BHS, Ini Pengakuan Presdir Angkasa Pura II
-
Bom Meledak di Polrestabes Medan, Keamanan 19 Bandara Diperketat
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Target Harga DEWA, Sahamnya Masih Bisa Menguat Drastis Tahun 2026?
-
Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy