Suara.com - Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi XI DPR RI dengan Jajaran Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berlangsung sengit, pasalnya para anggota dewan meminta jajaran BEI untuk membuka secara blak-blakan kasus yang menimpa PT Asuransi Jiwasraya (persero) terutama soal transaksi saham Jiwasraya kemana saja dan berapa nilai transaksinya.
Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan meminta Direktur Utama BEI Inarno Djayadi untuk tidak bertele-tele dalam menjelaskan masalah yang dihadapi Jiwasraya.
"Maksud kami di sini tolong bapak bantu buka kan kepada kami supaya kami ini tahu kedudukan yang sesungguhnya (masalah Jiwasraya) seperti apa itu jangan bertele-tele," kata Heri dalam rapat tersebut di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Senin (10/2/2020).
Tak puas sampai disitu, menurut Heri sebetulnya publik ingin tahu berapa jumlah saham yang di beli Jiwasraya dan berapa harganya, karena menurut dia BEI memiliki data tersebut, sehingga aliran kemana dana investasi Jiwasraya ini diketahui.
"Maksud saya tolong sampaikan kepada kami memang ada indikasi-indikasi itu contoh harga saham berapa bulan Juni 2018, saat itu bisa dijual berapa yang kami ingin tahu, harga saham itu dijual berapa banyak dibeli kita bisa lihat kok bisa hitung berapa rupiah nya kemana, kita ingin gambaran yang utuh," kata Heri.
Sementara itu anggota Komisi XI DPR RI yang lain Muhammad Mishbakun mengatakan aksi pembelian saham gorengan yang dilakukan Jiwasraya bukanlah kasus yang sangat canggih sehingga tak bisa terlacak.
"Kenapa transaksi yang sangat sederhana (tak bisa dilacak). Ini nggak canggih-canggih amat, tapi kenapa kita tidak bisa mendetect? Inilah pertanyaan mendasar kenapa tidak ter-detect sejak awal?" kata dia.
Terkait dengan sistem JATS, dan SMARTS yang dimiliki BEI untuk memberikan peringatan kepada investor, Misbakhun mempertanyakan mengapa kasus saham gorengan yang dilakukan Jiwasraya ini tak terlacak.
"Apa yang membuat ini terjadi? Apakah orangnya terlalu pintar, atau bapak-bapak yang gampang diakali, atau terjadi konspirasi mendalam antara pelaku, pasarnya, dan regultornya. Kongkalikong ini, komplotan ini," ucap Misbakhun.
Baca Juga: Soal Saham Gorengan Jiwasraya, Bos BEI: Bukan Tanggungjawab Kami
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang