Suara.com - PT Jamkrindo (Persero) terus membantu sektor usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan koperasi untuk meningkatkan nilai tambah di tengah menurunnya omzet karena dampak penyebaran virus corona.
Perusahaan penjaminan ini juga menggalang dana (crowdfunding) kepedulian sosial untuk mendukung upaya penanggulangan dampak penyebaran virus corona.
Di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark, Jamkrindo memberikan bantuan pelatihan dan penyediaan sayuran organik dengan sistem tanam hidroponik untuk Asosiasi Homestay Ciletuh sejak pertengahan Maret lalu sebagai pendapatan sampingan pemilik homestay.
Metode pelatihan dilaksanakan secara online untuk menghindari pertemuan atau tatap muka dan para peserta pelatihan dibekali pengetahuan mengenai jaga jarak fisik secara aman (physical distancing) untuk membatasi kontak fisik sesama anggota Asosiasi Homestay Ciletuh selama proses penanaman sayuran secara hidroponik.
Selain itu, Jamkrindo juga tetap mendampingi mitra penerima pinjaman kemitraan di berbagai daerah, antara lain para petani mete di Larantuka, Nusa Tenggara Timur, petani kopi di Bali, petani kopi di Garut, perajin kulit di Garut, dan berbagai daerah lainnya.
Inisiatif terbaru yang dilaksanakan perusahaan adalah menggalang dana (crowd funding) bertepatan dengan rangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-50.
Direktur Utama Jamkrindo, Randi Anto menjelaskan, secara internal, Jamkrindo telah melaksanakan berbagai hal untuk mengantisipasi penyebaran dan memutus mata rantai penyeberan virus corona, seperti penerapan split team dan work from home (WFH), penerapan gaya hidup sehat, penyemprotan disinfektan di lingkungan kerja, pembagian masker kepada masyarakat, dan beberapa kegiatan lain.
"Selain kegiatan-kegiatan tersebut, kami juga ingin menggalang dana yang nantinya bisa digunakan untuk ikut mengatasi berbagai dampak akibat penyebaran virus corona," ujar Randi Anto dalam keterangannya, Selasa (31/3/2020).
Penyebaran virus corona telah menyebabkan meningkatnya jumlah masyarakat yang terkena virus atau pasien yang meninggal dunia. Selain itu, dampak lain yang juga mulai kelihatan adalah melemahnya aktivitas ekonomi di masyarakat.
Baca Juga: Bank Mandiri Beri Kelonggaran Kredit untuk UMKM Hingga Ojol
Untuk itu, dana hasil penggalangan dana bisa disumbangkan untuk mengantisipasi dampak corona, baik dampak langsung maupun tidak langsung yakni pada kegiatan ekonomi.
Sumber dana untuk penggalangan, rencananya akan berasal dari sumbangan langsung seluruh karyawan Jamkrindo, mekanisme sumbangan dari JP tahunan, Kowajasa, UPZ Jamkrindo, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.
"Pengumpulan sumbangan dana dari berbagai sumber itu sejalan dengan semangat peringatan HUT ke-50 Jamkrindo yang salah satunya adalah fokus pada Jamkrindo Peduli Sosial. Mari, kita wujud nyatakan kepedulian kita pada sesama melalui penggalangan dana untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus corona," ujar Randi.
Terkait dengan mitigasi risiko, perusahaan penjaminan kredit milik negara ini telah mengeluarkan dan mengimplementasikan Protokol Keberlanjutan Bisnis (Business Continuity Protocol) Pengendalian Risiko Covid-19 di Lingkungan Perusahaan sejak beberapa waktu lalu.
Kepala Business Continuity Management (BCM) sekaligus Kepala Divisi Manajemenin Risiko dan PUKM Jamkrindo Ceriandri Widuri mengatakan, Jamkrindo berkomitmen mengutamakan keselamatan para mitra dan karyawan dalam mengantisipasi penyebaran virus corona Covid-19.
Adapun BCP tersebut berisi beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam mitigasi Covid-19 seperti edukasi tentang corona beserta gejalanya, informasi mengenai daftar rumah sakit rujukan pemerintah, standard operating procedur (SOP) penerimaan tamu, dan ketentuan perjalan dinas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T