Suara.com - Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Gerindra, Kamrussamad mengomentari dana dukungan pemerintah terhadap sektor riil dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020.
Ia menerangkan, dana Rp 641,17 triliun, pemerintah mengalokasikan untuk BUMN (dana talangan, penyertaan modal negara, subsidi) Rp 135,34 triliun, insentif pajak Rp 123,01 triliun, dan pembiayaan investasi Rp 178 triliun.
Bahkan, lanjut Kamrussamad, pemerintah tetap mengalokasikan dana pada program B30 sebesar Rp 2,78 triliun. Sementara untuk PEN hanya tersisa sekitar 36 persen dari Rp 641,17 triliun.
Kamrussamad menuturkan, setidaknya ada 12 BUMN yang meraih dana bantuan dari pemerintah lewat program PEN. Salah satunya, Garuda Indonesia yang mendapat dana talangan Rp 8,5 triliun berbentuk jaminan pinjaman.
"Apakah dana talangan ini dimaksudkan untuk itu? Kalau itu terjadi sungguh ironis. Harusnya jika ada utang jatuh tempo lakukan renegosiasi," kata Kamrussamad, ditulis Senin (8/6/2020).
Selain Garuda, BUMN lain yang mendapat dana mujur itu diantaranya, Perum Perumnas (Persero) sebesar Rp 650 miliar, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp 3,5 triliun.
Selanjtnta, dana tersebut mengalir ke PT Perkebunan Nusantara (Persero) sebesar Rp 4 triliun, Perum Bulog Rp 13 triliun, dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar Rp 3 triliun.
Dalam hal ini Kamrussamad menganjurkan kepada pemerintah, program PEN harus mengacu pada Peraturan Pemerintah 23 Tahun 2020 sebagai turunan Perppu 1/2020 yang mana fokus pada dua sektor, yaitu sektor riil dan keuangan, bukan BUMN.
Baca Juga: Lagi! Erick Thohir Rombak Komisaris dan Direksi 2 BUMN, Ini Daftarnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya