Suara.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengungkapkan pemerintah masih memiliki utang kepada ke perseroan sebesar Rp 5,02 triliun. Utang tersebut merupakan realisasi dana pembebasan lahan tanah pada tahun 2016-2020.
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, menjelaskan total dana untuk pembebasan lahan sebenarnya sebesar Rp 27,26 triliun. Namun, pemerintah baru membayar sebesar Rp 22,24 triliun.
"Sehingga ada piutang yang masih outstanding sebesar Rp 5,02 triliun," ujar Subakti dalam Rapat dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Selasa (31/6/2020).
Subakti melanjutkan, pemerintah juga masih masih ada utang beban biaya bunga atau cost of fund kepada perseroan. Pasalnya, dalam membayar pembebasan lahan itu, Jasa Marga meminjam dana ke perbankan.
"Ini menyangkut selisih bunga karena kita pinjam untuk pinjaman komersial kemudian pemerintah pemerintah mengembalikan berdasarkan bunga BI7DRR sekitar 4,5-5 persen jadi itu ada selisih bunga sehingga ada Rp 1,6 triliun lebih yang kondisinya belum terselesaikan," jelas dia.
Subakti menambahkan, secara total perseroan memiliki beban bunga pinjaman sebesar Rp 2,8 triliun. Tapi pemerintah hanya sanggup membayar sebesar Rp 1,94 triliun.
Hal ini berbeda karena pemeritah berpatokan pada suku bunga acuan BI yang hanya 4,5-5 persen, padahan bunga perbankan itu sebesar 8,5-10,25 persen.
"Di sini kami mencoba usulan solusinya dikarenakan BPJT hanya menyediakan dana talangan untuk tanah sehingga seluruh biaya yang timbul akibat penyediaan dana talangan tanah menjadi tanggungan pemerintah dan percepatan pengembalian cost of fund maksimum satu bulan sejak penggantian dana talangan tanah, selisih cost of fund kita usulkan diganti tunai atau diperhitungkan dalam investasi," pungkas dia.
Baca Juga: Dirut KAI Sebut Pemerintah Punya Utang Rp 257,87 Miliar
Berita Terkait
-
Covid-19 Bawa Rasio Utang Melejit 8 Persen Hingga Tahun Depan
-
Punya Banyak Utang, Pasien Corona di Malang Paksa Minta Pulang
-
Tagih Utang Rp 45 Triliun ke Pemerintah, Bos PLN: Katanya Dibayar Juli
-
Menteri Erick Sebut Utang Pemerintah ke BUMN Capai Rp 143,63 Triliun
-
Pemerintah Subsidi Bunga Pinjaman untuk 60 Juta Debitur UMKM
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Bisnis AI Kian Diminati Perusahaan Dunia, Raksasa China Bikin 'AI Generatif' Baru
-
Waskita Karya Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Rp3,28 Triliun
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco
-
Aturan Baru Menkeu Purbaya: Kopdes Merah Putih Jadi Syarat Pencairan Dana Desa
-
Pertama Kalinya di Indonesia, Fitur AI Bisa Analisis Pasar Saham dan Kripto