Suara.com - Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) banyak menolong warga tidak mampu untuk berobat. Sebelum kehadiran Program JKN-KIS, banyak dari warga tak mampu enggan untuk berobat, karena khawatir dengan biaya yang ditimbulkan.
Pelayanan kesehatan masih dianggap sesuatu yang mewah dan tidak mungkin didapatkan oleh warga dengan ekonomi menengah ke bawah. Begitu juga yang pernah dirasakan oleh Sudiati (74), pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang rutin berobat atau sekedar cek kesehatan di puskesmas dan rumah sakit.
“Alhamdulillah saya seorang pensiunan PNS, jadi iuran saya langsung dipotong dari gaji yang saya terima setiap bulan. Saya cukup dikatakan sering menggunakan pelayanan kesehatan dengan Program JKN-KIS. Terakhir saya operasi tangan di Rumah Sakit Harapan Sehati. Pelayanan baik dan tidak ada biaya yang ditanggung pribadi,” ujar Sudiati, Rabu (19/8/2020).
Sudah banyak peserta terdaftar program ini yang mendapatkan dampak positifnya. Sebelum ada program ini Sudiati menceritakan warga di lingkungannya yang kurang mampu jika sakit masih menggunakan pengobatan alternatif atau mengkonsumsi obat yang dijual di warung.
Tapi sekarang bisa melakukan pengobatan ke tenaga medis baik puskesmas, klinik sampai ke rumah sakit. Kesehatan sudah seharusnya dijaga dan sudah seharusnya juga memiliki jaminan kesehatan untuk keadaan terburuk yang tidak diharapkan.
“Seharusnya warga sadar program ini sangat bermanfaat dan wajib hukumnya untuk terdaftar. Didaftarkan bukan hanya ketika sakit dan dibutuhkan saja, tapi jadi perlindungan kesehatan untuk kita saat sehat. Sakit datangnya tiba-tiba, jadi persiapkan jaminan kesehatan kita dan keluarga sedini mungkin,” tambah Sudiati.
Sudiati belajar dari pengalaman sebelumnya. Anak laki-lakinya, dulu masih ditanggung dengan tunjangan sebagai anak dari seorang PNS. Ketika usia sudah di atas 21 tahun, otomatis statusnya nonaktif tidak ditanggung, dan tidak diurus perpanjangannya.
Sekarang anaknya baru mengurus karena memiliki gejala tuberculosis dan akan mendapatkan penanganan lebih lanjut. Ia khawatir biaya yang ditimbulkan tidak sedikit terlebih lagi anaknya hanya pekerja serabutan. Ia berterimakasih kepada BPJS Kesehatan karena sudah banyak membantu warga khususnya yang tidak mampu melalui Program JKN-KIS.
"Saya hanya mengingatkan bahwa lebih baik mendaftar ketika kita sehat, dibanding baru mendaftar ketika kita sakit. Tidak rugi kita mendaftar selagi kita masih sehat, karena banyak manfaat yang akan kita dapatkan dengan menjadi peserta JKN-KIS. Intinya, saya ingin berterima kasih kepada Program JKN-KIS karena telah banyak membantu kami dalam mendapatkan kesejahteraan kesehatan," tutup Sudiati.
Baca Juga: BPJS Kesehatan dan YLKI Optimalkan Penanganan Aduan Peserta JKN-KIS
Berita Terkait
-
Suami Terbantu BPJS Kesehatan, Iis Bersyukur Terdaftar Sebagai Peserta
-
BPJS Kesehatan Gelar Lomba Vlog untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
-
Gowes Sambil Donasi, BPJS Kesehatan Ajak Pecinta Sepeda Virtual Ride
-
Penjual Sarapan Pagi Ini Manfaatkan JKN-KIS untuk Cuci Darah
-
Sempat Tak Bisa Cuci Darah, Kini Zaki Dimudahkan Program JKN-KIS
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan