Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memberikan tambahan kuota dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada PT Bank BRIsyariah Tbk sebanyak 2.000 unit. Dengan tambahan kuota tersebut, total kuota FLPP untuk BRIsyariah pada tahun 2020 menjadi sebanyak 10.700 unit.
Sektor perumahan memang diyakini bakal berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, sinergi dan kolaborasi dari dua sektor perumahan dan entitas keuangan sangat dibutuhkan.
FLPP menjadi salah satu skema untuk mendongkrak industri perumahan bersubsidi di tanah air yang juga akan berpengaruh pada ekonomi nasional. BRIsyariah optimistis penambahan kuota FLPP dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) tersebut akan disalurkan secara maksimal hingga akhir tahun 2020.
Hingga triwulan II 2020 BRIsyariah telah menyalurkan 95% dari total kuota awal yang diberikan oleh pemerintah, yakni sekitar 8.200 dari 8.700 unit.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy, menjelaskan strategi BRIsyariah untuk memaksimalkan penyaluran KPR FLPP adalah memperkuat sinergi dan kolaborasi dari beberapa pihak.
“Kami akan berusaha dengan maksimal untuk menyalurkan KPR FLPP hingga akhir tahun ini sesuai target dan sasaran dari Kementerian PUPR. Strategi BRIsyariah untuk menyalurkan KPR FLPP adalah dengan menggandeng developer yang memiliki reputasi baik dan berkomitmen membangun rumah harga terjangkau berkualitas baik, menyasar pada kelompok pekerja. Dengan sinergi yang intensif antara kami dan PPDPP yang telah meluncurkan aplikasi Sikasep dan Sikumbang, target ini akan kami penuhi,” ujar Fidri, dalam pembukaan Pameran Virtual Hapernas 2020 yang berlangsung di Jakarta, Selasa (25/8/2020)
Sebelumnya, pada 21 Juli 2020 lalu, BRIsyariah telah menyelenggarakan akad serentak 2.500 nasabah KPR FLPP. Akad Serentak 2.500 Nasabah Rumah Bersubsidi Pemerintah ini dilakukan di 40 kota seluruh Indonesia dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti sektor perumahan masih diminati di tengah pandemi.
BRIsyariah menyalurkan FLPP sejak tahun 2012. Setiap tahun BRIsyariah mendapat peningkatan kuota. Di tahun 2019 BRIsyariah menyalurkan 7.672 unit kuota, atau 111 persen dari target kuota di tahun 2019. Adapun total realisasi FLPP dari tahun 2012 hingga 2020 adalah sebesar Rp4,48 triliun untuk 38.089 unit rumah.
FLPP turut berkontribusi terhadap pertumbuhan pembiayaan konsumer BRIsyariah yang tumbuh sekitar 52,62% di triwulan II 2020 secara yoy.
Baca Juga: BRIsyariah Bantu Pengusaha Tahu Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Tag
Berita Terkait
-
Anies Ingin Buka Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok Khusus Pesepeda Minggu Pagi
-
Buka Pameran Virtual Hapernas 2020, Ini Harapan Menteri Basuki
-
Hapernas 2020, PUPR Teladani Semangat Bung Hatta Sediakan Rumah Layak
-
Revitalisasi Drainase Jalan Nasional Seluruh Nusantara, PUPR Siapkan Rp 1 T
-
Pemerintah Gencar Bangun Rumah Layak Huni untuk Masyarakat
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Daftar Kementerian dan Instansi CPNS 2026, Diprediksi Bakal Buka Seleksi
-
BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Difabel Berdaya Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil