Suara.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Izzudin Al Farras memastikan, Indonesia akan masuk dalam jurang resesi.
Bahkan Farras mengatakan, 99 persen Indonesia bakal masuk jurang resesi ekonomi menyusul negara yang sudah terlebih dahulu mengalaminya.
"Peluang Indonesia untuk resesi sudah 99 persen," kata Farras dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Meski begitu, di mengatakan resesi ekonomi bukan akhir segalanya. Menurutnya, resesi hanyalah indeks dan bisa diubah dengan sejumlah kebijakan yang langsung menyasar kepada masyarakat paling bawah.
Salah satu yang ia sarankan adalah, memperluas jangkauan jaring pengaman sosial yang saat ini hanya sekitar 40 persen dari total program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Untuk mengurangi dampaknya, pemerintah harus meningkatkan jaring pengamanan sosial yang semula menjangkau 40 persen penduduk termiskin menjadi 60 persen," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB jilid II yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta mulai Senin (14/9) semakin memukul perekonomian nasional.
Pasalnya, jika berkaca pada penerapan PSBB jilid I, hampir seluruh sektor ekonomi berhenti membuat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II harus nyungsep hingga 5,32 persen.
"Kita sekarang sedang melakukan monitoring dan melihat data berhubungan dengan pergerakan seiring dengan pemberlakuan PSBB mulai 14 September oleh pemerintah DKI," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual.
Baca Juga: Selandia Baru Resmi Resesi, Ekonomi Menyusut 12,2 Persen
Meski begitu, dirinya masih bisa bernapas lega karena penerapan PSBB jilid II ini tidak seketat pada awal penerapan PSBB, di mana kala itu semua kegiatan ekonomi terhenti total.
"Artinya PSBB sekarang berbeda dengan situasi pada Maret dan April yang waktu itu memberikan situasi di mana seluruh kegiatan masyarakat terhenti. Sekarang kita melihat skalanya menurun," katanya.
Ketika ditanya apakah penerapan PSBB jilid II ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kuartal III nanti, bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjawab iya.
"Secara total 2020 kisaran kita masih -1,1 persen sampai 0,2 persen. Namun tone-nya kita melihat kemungkinan bahwa dalam kisaran ini karena adanya seperti terjadi di DKI, kita siapkan kemungkinan berada di lower end."
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menarik 'rem' darurat di tengah merebaknya virus Covid-19. Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II.
Artinya, dengan kebijakan ini, maka Jakarta kembali mengencangkan pembatasan kegiatan yang sempat dilonggarkan saat PSBB transisi.
Berita Terkait
-
Selandia Baru Resmi Resesi, Ekonomi Menyusut 12,2 Persen
-
Indonesia Masuk Jurang Resesi, Menko Airlangga: You Are Not Alone
-
Sri Mulyani: Meski Resesi, Bukan Berarti Ekonomi Indonesia Runtuh
-
Kasus Gangguan Jiwa di Masa Pandemi Covid-19 Diprediksi Meningkat
-
Resesi Menanti Indonesia, Masih Aman Nggak Ya Untuk Investasi?
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
ESDM Bantah Ada Pembelaan Soal Saran SPBU Swasta Beli BBM Murni dari Pertamina
-
Daftar Negara-negara yang BBM-nya Dicampur Etanol
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Menkeu Purbaya Blak-blakan soal 26 Pegawai Pajak Dipecat: Menerima Uang, Tidak Bisa Diampuni!
-
Begini Nasib Anggaran MBG yang Bakal Ditarik Menkeu Purbaya Jika Tak Terserap
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
9 Kriteria Penerima KJP Pasar Jaya Oktober, Kader PKK dan Guru Non-ASN Dapat Jatah?
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
GIAA Dapat Modal Rp 30,5 Triliun dari Danantara, Citilink Dapat Jatah Terbesar
-
BSI Bongkar Ironi Perbankan Syariah RI: Aset Raksasa, Tapi Penetrasi Pasar Masih Tidur