Suara.com - Indonesia butuh napas baru untuk memulihkan perekonomian nasional, yang saat ini sedang diterpa pandemi Covid-19. Sistem ekonomi syariah diharapkan bisa menjadi salah satu solusi, karena ekonomi syariah telah membuktikan diri sebagai sistem ekonomi yang mampu bertahan dalam keadaan pandemi.
Melalui sistem ekonomi yang lebih stabil, tahan banting, dan memegang prinsip kebermanfaatan yang berkelanjutan dan berkeadilan, ekonomi syariah telah menjelma menjadi primadona baru. Sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui dan minim literasi mengenai sistem ekonomi dan keuangan syariah, termasuk pemahaman mengenai pembiayaan syariah maupun instrumen investasi syariah.
Dalam Workshop Perbankan Syariah bertema “Memacu Literasi Keuangan Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional”, Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari, menyatakan, akan terus mendorong literasi ekonomi dan keuangan syariah yang menjadi ujung tombak dalam membangun dan memperbesar sistem ekonomi syariah di Indonesia.
Ekonomi dan keuangan syariah terbukti mampu bertahan di tengah krisis akibat pandemi. Hal itu terbukti dengan kinerja bank-bank syariah nasional yang mencatat hasil positif.
Sampai Agustus 2020, BRIsyariah membukukan laba bersih Rp 168 miliar. Perolehan tersebut meningkat 158,46 persen secara year on year.
Pembentukan laba BRIsyariah ditopang oleh pendapatan penyaluran dana mencapai Rp 1,94 triliun, atau tumbuh 19,75 persen YoY.
“Kinerja bank-bank syariah hingga Agustus kemarin, menunjukkan kinerja yang positif. BRIsyariah mengalami peningkatan laba bersih pada paruh pertama 2020 hingga 158,46 persen secara year on year. Hal ini membuktikan bahwa ekonomi dan keuangan syariah mampu bertahan di masa pandemi dengan baik, sehingga berpotensi besar menjadi salah satu solusi memulihkan perekonomian nasional,” ujar Ngatari.
“Masih banyak ruang yang harus bersama-sama kita isi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ekonomi dan keuangan syariah. Itulah mengapa, kami terus memaksimalkan kegiatan-kegiatan literasi ekonomi dan keuangan syariah agar masyarakat bisa semakin paham mengenai kekuatan dan keuntungan ekonomi syariah. Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat, maka semakin besar ekosistem, industri, hingga investasi berbasis syariah yang terbentuk, sehingga ekonomi dan keuangan kita bisa semakin maju, bahkan harapannya menjadi pusat ekonomi syariah di dunia," tambahnya.
Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga berpeluang untuk meningkatkan kegiatan perbankan berbasis syariah, dengan mengembangkan ragam jenis instrumen pembiayaan syariah. Pada aspek investasi, tren masyarakat untuk berinvestasi di sektor keuangan berbasis syariah juga terus meningkat. Tidak hanya dari sektor perbankan syariah dan multifinance syariah, tetapi juga platform pasar modal syariah.
Baca Juga: Lewat Salam Digital BRIsyariah, Nasabah Bisa Beli Rumah KPR
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi, menjelaskan, BEI telah mengambil strategi agar pasar modal syariah mampu bersaing di sektor lainnya melalui program edukasi serta inovasi produk dan infrastruktur baik dari sisi demand maupun supply.
BEI memiliki kebijakan yang kuat dalam memastikan fokus dan keseriusan dalam mengembangkan area pasar modal syariah. Pengembangan pasar modal syariah menjadi salah satu area pertumbuhan baru dan menjadi salah satu pilar dalam fokus BEI lima tahun ke depan.
“Ada lima strategi yang sudah dicanangkan BEI, yakni program literasi dan inklusi, program pengembangan efek dan instrumen syariah, program pengembangan infrastruktur PMS, program penguatan sinergi, dan pemanfaatan teknologi untuk pendidikan dan investasi syariah. Untuk mempercepat akses perluasan literasi dan inklusi pasar modal syariah, BEI juga menggunakan model community based, yaitu bekerja sama dengan berbagai kalangan dan komunitas,” tambahnya.
Hasilnya memang cukup memuaskan, kinerja pertumbuhan jumlah investor saham syariah sangat signifikan jika dilihat dari empat tahun terakhir. Jumlah investor saham syariah di Indonesia meningkat 537 persen. Per Agustus 2020, investor saham syariah telah mencapai 78.199 investor atau sekitar 5,9 persen dari total investor saham di Indonesia. BEI juga mencatat bahwa saham syariah mencapai 63 persen dari saham yang tercatat di pasar modal Indonesia.
Sebagai emiten perbankan syariah pertama di Indonesia, BRIsyariah memiliki kisah sukses ketika mendapat kepercayaan dari investor saat melakukan Initial Public Offering (IPO). Akses pendanaan melalui Pasar Modal menjadi daya tarik banyak Perusahaan. Selain memperoleh dana segar, berbagai manfaat lain juga dapat diperoleh.
“BRIsyariah telah membidik target investornya sehingga penawaran dapat terserap secara optimal. Dengan dana hasil IPO, BRIsyariah mampu melakukan ekspansi pembiayaan, jumlah jaringan kantor BRIsyariah serta mengembangkan teknologi informasi untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya. Seperti mengembangkan mobile banking BRIS Online, mengakselerasi internal business process melalui aplikasi i-Kurma dan aplikasi Salam Digital,” ujar Direktur Operasional BRIsyariah, Fahmi Subandi.
Berita Terkait
-
Manajemen Benarkan Istri Pemiliki Abuba Steak Meninggal Terinfeksi Covid-19
-
Kondisi Terkini Presiden Trump Usai Diberi Obat Remdesivir dan Deksametason
-
Maruf Tak Soal Vaksin Tak Halal, PA 212: Jangan Korbankan Umat Demi Cukong
-
Viral Video Pembukaan Peti Mati, Jenazah Masih Pakai Kaus dan Popok
-
Kuliti Penanganan Covid, Rocky: Angka Penurunannya Wallahu A'lam Bis Shawab
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
KB Bank Percepat Transformasi Aset Melalui Transaksi Sukuk Rp400 Miliar dengan Tjiwi Kimia
-
UMP 2026 di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan Estimasi Formula Baru
-
Marak PHK Massal di 2025, Purbaya Singgung Ekonomi Lemah Sejak Era Sri Mulyani
-
Benteng Baru Aset Digital: UU P2SK Bakal 'Sulap' Kripto Lokal Jadi Lebih Kokoh dan Berdaulat!
-
Purbaya Cuek usai Didemo Kades soal Pencairan Dana Desa: Ditahan Buat Kopdes Merah Putih
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana, Terima Aduan Investasi-Pinjaman Pengusaha
-
KB Bank Butuh Suntikan Modal untuk Masuk 10 Besar Indonesia
-
Kenaikan Gaji Pekerja RI Bakal Melambat 5,8 Persen Tahun 2026
-
Pemerintah Janji Tahun 2026 Tidak Ada Potong Gaji, Formulasi Baru Jadi Jaminan
-
Isu Dinamika Bisnis Menyeruak dalam RUPSLB SMGR