Suara.com - Di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja industri multifinance atau pembiayaan tetap menunjukan kinerja pertumbuhan yang positif.
Dari catatan OJK pertumbuhannya 3 persen atau setara Rp 518 triliun. Kondisi ini membuktikan bahwa pelaku bisnis multifinance di tanah air, punya daya tahan tinggi.
"Ini jelas prestasi yang patut diapresiasi, meski juga kita tahu tantangan ke depan masih demikian berat," kata Komisaris Utama sekaligus founder Warta Ekonomi, Fadel Muhammad, dalam sambutannya saat membuka Indonesia Best Multifinance Award 2020, ditulis Senin (2/11/2020).
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era SBY ini berharap bahwa tahun depan ekonomi Indonesia sudah mulai normal kembali.
"Kita berharap pada triwulan kedua tahun depan perekonomian sudah bisa tumbuh kembali sekitar 4,5 persen. Dari sini, kita semua juga butuh dukungan dari berbagai sektor industri, termasuk dari industri multifinance sebagai bounceback agar perekonomian bisa membaik kembali," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengaku optimis terhadap potensi dan kemampuan industri multifinance dapat bertahan menghadapi tekanan pandemi ini.
Suwandi menyatakan, berdasarkan catatan asosiasi per Agustus 2020, nilai piutang pembiayaan nasional minus 12,86 persen. Lalu, pembiayaan investasi yang juga berkontribusi cukup besar terhadap kinerja industri juga masih minus 12,24 persen.
Sedangkan, pembiayaan multiguna justru sedikit lebih besar penurunannya, yaitu tercatat mencapai 13,4 persen.
"Di lain pihak kita bisa melihat penjualan mobil dan motor secara nasional juga turun drastis, bahkan sempat menyentuh angka 10 persen dibanding nilai rata-rata normal sebelum pandemi. Sedangkan kita tahu, mau tidak mau, faktanya industri pembiayaan kita sebesar 65 persen masih bergantung pada penjualan kendaraan bermotor," ujar Suwandi.
Baca Juga: Perusahaan Pembiayaan Nissan Didenda Akibat Tarik Mobil Secara Tidak Legal
Namun demikian, Suwandi menegaskan, para pelaku industri multifinance nasional masih tetap optimistis dalam melihat peluang perbaikan pada 2021.
Sebagaimana disampaikan kalangan ekonom, diperkirakan bahwa pada tahun depan perekonomian nasional sudah akan mampu tumbuh sekitar 4,5 persen hingga 5 persen.
Dari asumsi tersebut, kinerja industri multifinance disebut Suwandi masih bisa diharapkan untuk juga tumbuh sekitar enam hingga tujuh persen di sepanjang tahun 2021.
"Kami sepenuhnya yakin bahwa bagaimana pun juga kondisi ini harus kita lalui dan hadapi bersama. Kami dari asosiasi juga yakin bahwa perusahaan-perusahaan pembiayaan dengan pertumbuhan kinerja yang sehat akan terus hadir di masyarakat dan turut mengambil peran agar perekonomian nasional dapat terus berjalan semakin baik," tutur Suwandi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur
-
Purbaya Mau Kemenkeu Terjun Langsung Bangun Proyek Sekolah Impian Prabowo
-
KB Bank Percepat Transformasi Aset Melalui Transaksi Sukuk Rp400 Miliar dengan Tjiwi Kimia
-
UMP 2026 di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan Estimasi Formula Baru
-
Marak PHK Massal di 2025, Purbaya Singgung Ekonomi Lemah Sejak Era Sri Mulyani
-
Benteng Baru Aset Digital: UU P2SK Bakal 'Sulap' Kripto Lokal Jadi Lebih Kokoh dan Berdaulat!
-
Purbaya Cuek usai Didemo Kades soal Pencairan Dana Desa: Ditahan Buat Kopdes Merah Putih