Suara.com - Anggota DPR Komisi XI, Wihadi Wiyanto meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat membongkar kekusutan sektor keuangan yang belakangan banyak terjadi di lembaga asuransi.
Menurut Wihadi, lembaga anti rasuah itu dapat masuk untuk mengusut kasus-kasus yang ada dengan memeriksa kebocoran sistem pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kalau ada penyelewengan oleh oknum OJK, tentu KPK dapat mengusut dan membongkar kebobrokan industri keuangan," katanya saat diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Ruang Anak Muda, Rabu (18/11/2020).
Sebagaimana diketahui selain PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mengalami gagal bayar, terdapat juga PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (WanaArtha Life) yang juga mengalami persoalan gagal bayar.
Uniknya kata Wihadi, kedua perusahaan ini memiliki keterkaitan dari aspek hukum dalam permasalahan gagal bayar.
Yang mana WanaArtha dan Jiwasraya kata Wihadi, sama-sama terlibat satu sama lain dalam menggoreng saham PT Hanson Internasional milik terpidana Benny Tjokrosaputro (Bentjok).
"Memang, manajemen WanaArtha itu terlibat goreng saham," imbuh Wihadi.
Tidak hanya itu, WanaArtha-pun memiliki keterkaitan dalam pencucian uang aliran dana Jiwasraya pada PT Himalaya Energy Perkasa bersama terpidana Direktur PT Maxima Integra Joko Hartono Tirto, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk Heru Hidayat dan tersangka Direktur PT Himalaya Energi Piter Rasiman.
Sejauh ini, pemilik Manfred A. Pietruschka telah diperiksa Penyidik Kejagung sebagai saksi tersangka Piter Rasiman atas pencucian aliran dana Jiwasraya ke PT Himalaya Energi Perkasa.
Baca Juga: APARI Cetak 3.000 Pialang Asuransi di Tengah Pandemi
"Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka PR," tutur Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Hari Setiyono Senin (26/10/2020).
Asal tahu saja, Heru Hidayat merupakan pemilik dari perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Maxima Gorup antara lain PT Mazima Integra Investama, PT Maxima Agro Industri, PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Graha Resources, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), PT Pam Asia Corpora, PT Maxima Financindo, PT HD Capital (sekarang PT Himalaya Energy Perkasa), PT Tandikek Asri Lestari, PT Treasure Fund Investama (TFI), PT Topaz Investmen, PT Topas Internasional, PT Trisurya Lintas Investama, PT Aneka Minera Indonesia, PT Kalimantan Pancar Sejati.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan Darurat dan Layanan Kesehatan di Wilayah Aceh
-
Emiten DEWA Terdorong Proyek Emas, Segini Target Harga Sahamnya
-
Minat IPO Sepi di 2025, BEI Lapor Hanya Capai 26 Emiten
-
Kejar Tayang: Pemerintah Pastikan 17 Juta KPM Terima BLT Kesra Rp900 Ribu Via Kantor Pos
-
Emiten Perbankan Paling Banyak Setor Dividen di 2025, Capai Rp 80,34 Triliun
-
Anggaran THR dan Gaji Ke-13 Guru ASN Ditambah Rp7,66 T, Ini Ketentuannya
-
Lompati Target, Setoran PNBP Sektor Minerba Telah Tembus Rp 124,63 Triliun
-
Pemerintah Jamin Beras Nggak Langka di 2026
-
Analisis Teknikal DKFT Akhir Tahun 2025 dan Target Harga Saham 2026
-
Ramai Foto Gundul di Lereng Gunung Slamet, Ini Penjelasan ESDM soal WKP Baturaden