Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) resmi menjalin kerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk mendukung proses elektrifikasi di sektor pertanian. Melalui kerjasama BRI dan PLN ini, diharapkan semakin banyak pelaku usaha di sektor pertanian yang mendapat akses listrik sehingga berdampak positif terhadap produktivitas dan efisiensi usaha mereka serta meningkatkan ketahanan pangan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BRI dan PLN untuk mendukung program electrifying agriculture telah dilakukan pada Selasa (19/1/2021). Dalam sambutannya usai penandatanganan nota kesepahaman, Direktur Hubungan Kelembagaan dan BUMN BRI Agus Noorsanto mengatakan bahwa perseroan berkomitmen menyalurkan pembiayaan dan sosialisasi ihwal pentingnya elektrifikasi untuk para petani, peternak, nelayan dan pelaku usaha di sektor produktif.
“Kolaborasi PLN dan BRI sebetulnya sudah lama berjalan di level corporate dan sektor komersil. Sekarang dengan adanya program PLN kami sangat menyambut baik. Langkah dari PLN ini akan membantu kami, karena ini salah satu bentuk pembiayaan yang mungkin akan banyak sekali dibutuhkan dan menjadi salah satu target pembiayaan, baik itu di segmen mikro maupun bisnis kecil yang besarannya bisa sampai Rp500 juta,” ujar Agus.
Dengan dukungan jaringan kantor yang tersebar di seluruh Indonesia, BRI siap melayani, mempercepat, serta mengakselerasi program elektrifikasi sektor agrikultur di Indonesia. Layanan yang cepat akan dilakukan BRI demi mempermudah proses pemasangan infrastruktur elektrik bagi para pelaku usaha agrikultur.
Selain berkomitmen mengeksekusi kerjasama dengan cepat dan mudah, BRI juga akan membentuk tim khusus untuk melakukan monitoring dan mengevaluasi implementasi program ini di lapangan. Hal ini dilakukan agar layanan keuangan yang diberikan BRI bisa terjaga kualitasnya.
“Semoga sinergi ini membawa benefit, selain kepada PLN dan BRI, juga kepada masyarakat Indonesia dan diharapkan bisa mendukung dalam produktivitas sektor pertanian, dan berkontribusi pada ketahanan pangan di Indonesia,” ujarnya.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, elektrifikasi merupakan hal penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktifitas petani, peternak, serta nelayan. Program electrifying agriculture dari PLN merupakan penerapan misi PLN untuk mendukung proses elektrifikasi di Indonesia.
“Omzet petani dapat meningkat sampai tiga kali lipat karena tanamannya disinari listrik dari PLN. Selain untuk irigasi sawah, elektrifikasi juga digunakan pada penggilingan padi, pengusir hama, dll. Rata-rata melalui eklektrifikasi dapat memberikan pengehamatan biaya hingga 30 persen bagi petani. Kami mengajak Bank BRI untuk mendorong produktivitas sektor pangan melalui pembiayaan electrifying agriculture karena petani kita, meski sudah berusaha mendapatkan akses perbankan, masih banyak yang belum mendapatkannya,” ujar Bob Saril.
Melalui kerjasama ini, BRI akan berkolaborasi dengan PLN untuk berbagi informasi dan cara kepada petani agar bisa mendapatkan layanan keuangan dari perbankan dengan mudah dan terjangkau. BRI dapat menyediakan layanan bagi para petani, peternak, dan nelayan dengan status pelanggan atau calon pelanggan PLN yang hendak berpartisipasi dalam program elektrifikasi.
Baca Juga: Ini Upaya BRI Mencari Sumber Pertumbuhan Baru di Segmen UMKM
“Melalui MoU ini, diharapkan kita dapat melakukan pertukaran data dan informasi serta pemanfaatan jasa oleh PLN maupun BRI. Kerjasama ini dapat mendukung perluasan bisnis kedua belah pihak dalam skema saling menguntungkan, serta menjadi landasan untuk dapat diimplementasikan kepada seluruh unit PLN di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Ini Upaya BRI Mencari Sumber Pertumbuhan Baru di Segmen UMKM
-
Masih Ada Gardu Listrik di Sulawesi Barat Gangguan, PLN Berusaha Pulihkan
-
Bantuan BRI Group Berlanjut Untuk Korban Bencana
-
Pasca gempa, Aliran Listrik di RSUD Mamuju Kembali Nyala
-
PLN Pasang Telepon Satelit, Perlancar Koordinasi Penanganan Gempa Sulbar
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?