Suara.com - Holding BUMN Farmasi (HBF) Bio Farma beserta anggota HBF Kimia Farma, akan mendatangkan dua jenis vaksin Covid-19, untuk keperluan vaksinasi mandiri.
Vaksinasi mandiri tersebut diperuntukan bagi para buruh dan karyawan swasta dan diberikan secara gratis dari masing-masing perusahaan tempat mereka bekerja.
Kedua jenis vaksin yang akan didatangkan oleh Bio Farma dan Kimia Farma antara lain, Moderna dengan platform m-RNA. Moderna akan didatangkan oleh Bio Farma.
Satu vaksin lainnya adlaah Sinopharm dengan platform inactivated, yang akan didatangkan oleh Kimia Farma.
"Saat ini Holding BUMN Farmasi sudah mulai menjajaki dan melakukan pembicaraan supply vaksin covid-19 khusus untuk program vaksinasi gotong-royong, yaitu Sinopharm dari Beijing China, dan Moderna dari AS," ujar Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto dalam keterangannya, Senin (1/3/2021).
Bambang menambahkan, peraturan vaksinasi gotong-royong ini, sudah tertuang dalam Permenkes Nomor 10 Tahun 2021.
Dalam permenkes itu disebutkan, vaksin mandiri harus berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi program pemerintah.
"Dengan demikian, vaksin mandiri tidak akan menggunakan vaksin yang sama seperti digunakan untuk program pemerintah," jelas Bambang.
Sama dengan jenis vaksin untuk pemerintah, vaksin covid-19 mandiri tetap harus mendapat persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization), atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Baca Juga: Menkes: Vaksin Mandiri Bagi Karyawan dan Keluarganya Harus Gratis
Sebagai informasi, Bio Farma sudah menerima bulk vaksin covid-19 dari Sinovac sebanyak 25 juta dosis, yang terkirim dalam dua gelombang.
Gelombang pertama sebanyak 15 juta dosis sudah tiba pada tanggal 12 Januari 2021, dan 10 juta dosis datang pada 2 Februari 2021 yang lalu.
Supply bulk vaksin covid-19 dari Sinovac ini akan datang secara bertahap sebesar 140 juta dosis hingga akhir Juli 2021.
Bahan baku sebanyak 15 juta dosis sudah selesai seluruhnya diolah di fasilitas fill and finished Bio Farma.
Sedangkan untuk bahan baku yang sebanyak 10 juta dosis, sudah mulai diproduksi pada 13 Februari 2021 yang diperkirakan akan selesai pada tanggal 20 Maret 2021.
Dari jumlah yang telah diproses tersebut, sampai dengan 27 Februari, sebanyak 20 bets pertama sudah selesai diproduksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Debt Collector Makin Meresahkan, OJK Siap Beri Sanksi
-
Paviliun Indonesia di COP30 Resmi Dibuka, Jadi Panggung 'Jualan' Kredit Karbon Triliunan
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Seharga Rp 2.360.000 per Gram
-
Pengusaha Keluhkan Tarif Kapal Feri Tak Naik Sejak 2019, Biaya Operasional Terus Melonjak
-
Sengketa Tanah JK vs Lippo Group! Menteri ATR/BPN Ungkap Fakta Pemilik yang Sah
-
Bos Lippo Tampik Serobot Lahan JK, Tapi Akui Pemegang Saham GMTD
-
OJK Cabut Izin Usaha Pinjaman PT Crowde Membangun Bangsa
-
Pertamina Kembangkan BBN dari Bahan Baku Gula Aren
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
Laporan Kinerja SIDO: Laba Bersih Naik, Harga Tolak Angin Ikutan Naik