Suara.com - Pendapatan negara tumbuh positif didorong oleh peningkatan penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Sampai dengan bulan Juli 2021, pendapatan negara terealisasi sebesar Rp 1.031,5 triliun atau tumbuh 11,8 persen (yoy), dengan rincian penerimaan pajak terealisasi Rp647,7 triliun atau tumbuh 7,6 persen (yoy), penerimaan bea cukai terealisasi Rp141,2 triliun atau tumbuh 29,5 persen (yoy), dan PNBP Rp242,1 triliun atau tumbuh 81,2 persen (yoy).
“Semuanya menggambarkan green signal,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada Konferensi Pers APBN Kita ditulis, Minggu (29/8/2021).
Penerimaan neto mayoritas jenis pajak terus membaik menunjukkan kegiatan ekonomi yang mulai tumbuh dilihat dari PPh 21, PPh Badan, PPN Dalam Negeri, dan PPN Impor yang masing-masing tumbuh 13,5 persen, 15,4 persen, 23,1 persen, dan 15,6 persen.
Jika ditinjau secara sektoral, penerimaan neto mayoritas sektor utama membaik menunjukkan berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik.
Penerimaan bea cukai tumbuh didorong kinerja seluruh komponen penerimaan. Bea masuk tumbuh 9,2 persen dipengaruhi tren kinerja impor nasional terutama pada sektor industri pengolahan dan perdagangan.
Cukai tumbuh 18,2 persen didorong pertumbuhan cukai hasil tembakau efek pelunasan kredit pita cukai akhir tahun 2020 di awal tahun 2021 dan efektifitas kebijakan penyesuaian tarif dan pengawasan di bidang cukai.
Sedangkan bea keluar tumbuh 888,7 persen didorong peningkatan ekspor komoditi tembaga dan tingginya harga produk kelapa sawit.
Untuk kinerja PNBP membaik, didukung meningkatnya pendapatan SDA Migas dan Nonmigas, PNBP lainnya dan pendapatan Badan Layanan Umum yang masing-maisng tumbuh 8,1 persen, 62,9 persen, 31,2 persen, dan 97,4 persen (yoy).
Baca Juga: Belanja Negara Capai Rp 1.743 Triliun, Paling Banyak Buat Penanggulangan Covid-19
“Ini semua dari sisi pendapatan negara menggambarkan perekonomian mengalami turn around dan degupnya tertangkap oleh pendapatan negara kita,” imbuh Menkeu.
Berita Terkait
-
Belanja Negara Capai Rp 1.743 Triliun, Paling Banyak Buat Penanggulangan Covid-19
-
Membaik! Semester I 2021, Pendapatan Negara Sudah Mencapai Rp 886,9 Triliun
-
Kemendag Sebut Perdagangan Crypto Berpotensi Jadi Pendapatan Negara yang Potensial
-
Pendapatan Negara 6,5 Persen Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu
-
Sri Mulyani Targetkan Pendapatan Negara di 2022 Tembus Rp 1.895 Triliun
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
LRT Jabodebek Bisa Tap In dengan QRIS NFC Android, iPhone Kapan Nyusul?
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
6.000 Karyawan Kena PHK, CEO Microsoft Lebih Berminat Gunakan AI
-
Tol Padaleunyi Terapkan Contraflow Selama 10 Hari Pemeliharaan Jalan, Cek Jadwalnya
-
4 Bansos Disalurkan Bulan November 2025: Kapan Mulai Cair?
-
Dukung FLOII Expo 2025, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura Indonesia ke Pasar Global
-
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT via HP, Semua Jadi Transparan
-
Puluhan Ribu Lulusan SMA/SMK Jadi Penggerak Ekonomi Wong Cilik Lewat PNM
-
Gaji Pensiunan PNS 2025: Berapa dan Bagaimana Cara Mencairkan
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Mendapatkan Apresiasi Berharga