Suara.com - Nilai tukar (kurs) rupiah pada awal pekan ini, Senin (30/8/2021) menguat meski ada sinyal tapering atau pengetatan stimulus oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), akan dilakukan tahun ini.
Pada sekira pukul 10.18 WIB tadi, rupiah dibuka menguat 45 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.373 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.418 per dolar AS.
Rully Arya selaku analis pasar uang Bank Mandiri menyebut, pergerakan rupiah akan banyak dipengaruhi oleh faktor global.
Menurut dia, pasar merespons positif sinyal dari Gubernur The Fed Jerome Powell dalam simposium Jacskon Hole pada akhir pekan lalu.
"Powell memberikan sinyal bahwa akan mulai melakukan tapering di akhir tahun 2021, sejalan dengan perbaikan ekonomi AS yang terus berlanjut, dan ini sudah banyak diantisipasi oleh pasar dalam beberapa bulan terakhir," ujar Rully.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia pada Minggu (29/8) bertambah 7.427 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,07 juta kasus.
Pasien yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 mencapai 551 kasus sehingga totalnya mencapai 131.923 kasus.
bersamaand engan itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 16.468 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,72 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 217.590 kasus.
Terkait vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 61,65 juta orang dan vaksin dosis kedua 34,86 juta orang dari target 208 juta orang.
Baca Juga: Daftar 4 Tempat Wajib Pakai Sertifikat Vaksin Covid-19 Lewat Aplikasi PeduliLindungi
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke kisaran Rp14.395 per hingga Rp14.463 per dolar AS.
Pada Jumat (27/8/2021) kemarin, rupiah ditutup stagnan atau sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.418 per dolar AS.
Berita Terkait
-
Temuan Vaksin Moderna Tercemar Hingga Dua Warga Tewas di Jepang, Bagaimana Indonesia?
-
Sederet Fungsi Aplikasi PeduliLindungi yang Wajib Dimiliki selama PPKM
-
Kasus Aktif Tercatat 1,057 %, Batam Menuju Zona Bebas Covid
-
Cuan! Transaksi di Sektor Kesehatan Indonesia Capai Rp490 Triliun Dalam Setahun
-
PPKM Diperpanjang atau Tidak? Ini Bocoran dari Luhut
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Jelang Tahun Baru, Harga Bawang Merah Anjlok Lebih dari 5 Persen
-
Batas Aktivasi Coretax DJP untuk Lapor Pajak, Benarkah Hanya 31 Desember 2025?
-
Bahlil Sebut Lifting Minyak 2025 Penuhi Target: 605 Ribu Barel per Hari
-
Cara Aktivasi Coretax Lebih Awal, Cegah Error saat Lapor SPT 2025
-
Akhir Tahun, OJK Laporkan Dana Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.810 Triliun
-
5 Alasan Mengapa Harga Emas Cenderung Naik Terus Setiap Tahun
-
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739