Kebanyakan yang menjadi klien adalah perusahaan, juga pemerintah daerah. Fox Logger GPS Technology terutama digunakan oleh perusahaan transportasi dan logistik demi melacak serta mengatur rute kendaraan mereka.
Adapun kalangan pemerintah daerah memanfaatkan tracker ini untuk membantu terciptanya smart city dan armada pelayanan sosial yang mumpuni. Salah satunya adalah Pemprov DKI yang memanfaatkan Fox Logger GPS Technology untuk truk sampah dan bus sekolah.
Alamsyah dan Darren juga makin dipercayai para leasing company yang membutuhkan alat untuk perlindungan keamanan atau melacak keberadaan kendaraan jika terjadi pencurian.
“Kami bangga produk anak bangsa ini menjadi kepercayaan perusahaan dan pemerintahan,” Alamsyah berujar.
Lewat beberapa tahun berjalan, dengan basis teknologi IoT, duet Alamsyah dan Darren tidak berhenti pada GPS tracker. Sebagai startup, Fox Logger Indonesia mereka upayakan menjadi perusahaan yang lincah berinovasi.
Di antaranya mereka memasarkan GPS tracker untuk jemaah umroh/haji, narapidana, termasuk juga untuk penderita Covid-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri.
Ini bisa dilakukan karena kemampuan tracking secara real time memang memungkinkan memberikan informasi tentang posisi yang tepat, bukan saja kendaraan tapi juga manusia sehingga bisa diketahui keberadaannya secara tepat.
Sebagai anak-anak muda yang telah berhasil mengibarkan bisnis dari titik nol, baik Alamsyah maupun Darren punya lima tips utama buat anak-anak muda lain yang ingin menjadi entrepreneur.
Pertama, fokus pada bisnis yang digeluti dengan target pasar yang jelas. Kedua, memiliki team work yang kuat. Ketiga, jangan mudah puas. Keempat, rajin meluaskan jejaring. Kelima, jangan menampik rezeki hanya karena menganggap kecil.
Baca Juga: Fox Logger Catatkan Kenaikan Penjualan di Sepanjang Semester I 2021
“Kami sering kali mendapat keuntungan besar yang bermula dari pintu masuk keuntungan yang kecil, alias rekomendasi,” ujar Alamsyah.
Kini, setelah 6 tahun berjalan, baik Alamsyah dan Darren tak mau cerita Fox Logger berjalan stagnan. Mereka mengaku memiliki cita-cita besar. Dalam kurun 3-4 tahun ke depan, katanya, mereka ingin Fox Logger Indonesia bisa menjadi pemain terbesar di Asia Tenggara dan IPO di Bursa Efek Indonesia dengan valuasi Rp 1 triliun.
Mereka ingin mengikuti jejak sejumlah perusahaan teknologi nasional seperti Bukalapak, Zyrex, Anabatic, Telefast Indonesia, dan perusahaan aggregator voucher diskon, PT Trimegah Karya Pratama Tbk, yang lebih dikenal dengan Ultra Voucher, yang belum lama IPO.
“Kami mengarah ke sana. Semoga. Doakan saja,” kata Darren.
Untuk menuju ke arah itu, keduanya kini terus berbenah dan meningkatkan skil SDM, juga memantapkan infrastruktur perusahaan. Salah satunya yang tengah disiapkan adalah membangun Fox Logger Tower di bilangan Cideng, Jakarta. Kelak, dari sinilah mereka akan mengoperasionalkan perusahaan, mulai dari memasarkan sampai memonitor segala hal yang terkait produk dan pelanggan.
Melihat ke belakang di tahun 2015, mereka mengaku tak menyangka Fox Logger bisa secepat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai