Suara.com - Kopi Indonesia ternyata memiliki pangsa pasar luar biasa di Amerika Serikat. Buktinya, Indonesia kini memiliki potensi transaksi 7,15 juta dolar AS atau sekitar Rp101,5 miliar pada pameran kopi terbesar di Amerika Serikat Specialty Coffee Expo (SCE) 2021 yang digelar pada 1-3 Oktober 2021.
“Pameran SCE 2021 kali ini telah berhasil mencatatkan potensi transaksi kurang lebih senilai 7,15 juta dolar AS. Ini membuktikan bahwa produk specialty coffee Indonesia mampu bersaing di pasar dan diminati konsumen AS,” kata Atase Perdagangan (Atdag) Washington DC Wijayanto lewat keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/10/2021).
Disampaikan pula oleh Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Bayu Nugroho, transaksi cukup terbantu dengan berkurangnya pasokan kopi dari Amerika Latin akibat pandemi COVID-19, gangguan cuaca, dan hama di ladang kopi Amerika Selatan.
“Hal ini mendorong importir kopi AS untuk mencari suplai alternatif dari negara lainnya, termasuk Indonesia. Pada 2020 AS mengimpor kopi senilai 5,53 miliar dolar AS dari seluruh dunia,” kata Bayu.
AS merupakan pasar strategis untuk produk kopi Indonesia. Berdasarkan data dari Census Bureau, pada 2020 ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai 234 juta dolar AS dan hingga Agustus 2021 telah mencapai 135,5 juta dolar AS.
“Tingginya ekspor kopi Indonesia membuktikan bahwa AS merupakan pasar strategis. Melalui keikutsertaan Indonesia dalam SCE 2021 ini diharapkan ekspor produk kopi Indonesia ke AS semakin meningkat,” kata Bayu, via Antara.
Partisipasi Indonesia pada ajang ini merupakan hasil kerja sama Atdag KBRI Washington DC, ITPC Los Angeles, ITPC Chicago, dan Konsulat Jenderal RI Houston.
Pada pameran itu stan Indonesia diisi enam eksportir dan UMKM yang terdiri Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI), Dua Kopi Washington DC, Ujang Jaya Internasional, OPAL Coffee, Javanese Coffee, dan Koperasi Arisarina.
Kopi yang dipamerkan, kata dia, merupakan kopi terbaik yang berasal dari Aceh, Medan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Flores, dan Bali. Pada ajang ini, Indonesia mempromosikan kopi melalui kegiatan icip kopi dan penjajakan kesepakatan dagang.
Baca Juga: Ekspor Pelek dan Ban Indonesia ke Mesir Meningkat, KBRI Resmikan Gerai Baru
Iska menyebutkan, New Orleans baru saja menghadapi bencana alam. Sebab itu penyelenggaraan SCE 2021 mengalami penyesuaian.
“Meskipun demikian pameran tetap dihadiri banyak pengunjung dan buyers potensial yang tertarik dengan cita rasa dan kualitas kopi Indonesia Selain itu, seluruh kopi Indonesia yang mengikuti ajang ini telah tersertifikasi dan memperhatikan aspek keberlanjutan yang menjadi perhatian industri kopi AS,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Suka Minum Kopi Setiap Hari? Ada Manfaat Jangka Panjangnya Lho!
-
Angkatan Laut AS Jual Dua Kapal Induk Bekas Sangat Murah, Cuma Satu Sen
-
Jateng Rayakan Kemitraan Kembangkan Ketenagakerjaan Inklusif bersama Amerika Serikat
-
Pernah Dijajah Inggris, Ini Sejarah Panjang Revolusi Amerika hingga Merdeka
-
Konsul AS Sebut Banyak Peluang Bagi Investor AS di Batam
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang