Suara.com - Startup atau perusahaan rintisan makin menjamur dari dalam negeri. Tidak hanya merambah teknologi, kini berbagai perpaduan juga mulai banyak dilirik investor, seperti e-agriculture yang dikembangkan dengan tujuan membantu petani.
“Dengan penerapan teknologi dan ketersediaan nutrisi yang terjangkau serta proses produksi pangan yang berkelanjutan, bisa menjadi solusi dalam menjaga ketahanan pangan," kata Co-founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/10/2021).
Menurut Gibran, industri akuakultur sektor perikanan memiliki potensi besar untuk ikut mengatasi masalah ketahanan pangan seperti yang saat ini dikembangkan eFishery.
eFishery adalah perusahaan rintisan (startup) industri akuakultur pertama di Indonesia yang menyediakan solusi dalam budi daya ikan dan udang secara berkelanjutan.
“Dengan menggunakan data dan teknologi, eFishery membantu para pembudidaya ikan meningkatkan produktivitas dan kualitas budidayanya, melalui permodalan, serta mendapatkan akses untuk memperluas pasar,” katanya.
Saat ini, eFishery menyediakan aplikasi berbasis operas digital eFisheryKu, aplikasi layanan penyediaan pakan eFisheryFeed yang terintegrasi dengan layanan pendanaan eFisheryFund.
Dengan eFisheryFeed, pembudidaya bisa mendapatkan berbagai merk pakan sesuai kebutuhan dengan harga yang lebih kompetitif.
Ditambah lagi, pembelian pakan juga lebih mudah karena disediakan opsi pembayaran dengan sistem tempo eFisheryKabayan (kasih bayar nanti) yang menjadi bagian dari eFisheryFund.
"eFishery selalu menjadi solusi untuk mengatasi masalah fundamental dalam industri akuakultur dengan menyediakan teknologi yang terjangkau," ujar Gibran.
Baca Juga: UMG Idealab Tegaskan Komitmen Sebagai Venture Builder, Ini Targetnya untuk Tahun 2022
Menurutnya, salah satu daerah yang melek teknologi dalam praktik budi daya perikanan adalah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang dikenal sebagai daerah penghasil ikan konsumsi seperti patin, lele, gurami, tombro, nila hitam, dan tawes.
Tercatat ada 12.220 orang pembudidaya ikan yang menggantungkan mata pencahariannya dari ikan konsumsi di 12 kecamatan seperti Ngunut, Rejotangan, Sumbergempol, Boyolangu, Kedungwaru, Ngantru, dan Kauman.
Sementara, untuk budi daya ikan di air deras bisa ditemui di Kecamatan Pagerwojo dan Sendang.
Meskipun tinggal di daerah berstatus Sentra Perikanan Budidaya, namun para pembudidaya ikan dari Tulungagung tidak lepas dari masalah klasik tingginya biaya produksi akibat harga pakan yang mahal.
Salah seorang pembudidaya ikan patin di Tulungagung, Muktasim mengatakan pertama kali menekuni profesi sebagai pembudidaya ikan pada 2019 sejak mengenai metode budi daya ikan berbasis teknologi yang diusung eFishery.
“Bergabung dengan eFishery banyak manfaat, karena eFishery memberikan solusi masalah pakan berupa efisiensi pakan menggunakan mesin pelontar otomatis dan pinjaman pakan, serta membantu membuka jaringan pemasaran,” ujar Muktasim.
Berita Terkait
-
Pandu Sjahrir Kolaborasi dengan Ellen May untuk Perkuat Edukasi Investor Ritel
-
Sederet Sumber Kekayaan Maudy Ayunda, Kini Jadi Investor
-
Resmi Jadi Investor Startup Segari, Maudy Ayundya: Model Bisnis Masa Depan
-
Jaga Ketahanan Pangan Indonesia, Pembudidaya Ikan dan eFishery Terus Tumbuh Bersama
-
Tak Hanya Lokal, Investor Asing Juga Rebutan Borong Saham BBCA Usai Stock Split
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025
-
Asabri Beri Kesempatan Gen Z Berkarir di Industri Dapen Lewat Program Magang Nasional
-
Menavigasi Revolusi Kendaraan Listrik ASEAN: Peran VinFast di Pasar Global Baru
-
Genjot Pemanfaatan EBT, RI Targetkan 60 Persen Listrik dari Sumber Terbarukan
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini