Suara.com - Penarikan stimulus atau tapering menurut Head Of Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M.M tidak akan berdampak serius pada ekonomi Indonesia.
"Dampak dari tapering tidak akan terlalu signifikan untuk market Indonesia. Kalaupun terjadi capital outflow, tidak terlalu signifikan," ujar Roger, Kamis (4/11/2021).
Ia menjelaskan, investor kini akan lebih cermat menghadapi laporan keuangan kuartal III 2021 dan data-data domestik ekonomi Indonesia seperti Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur pada Oktober mencapai 57,2 yang juga level tertinggi dalam sejarah.
"Akhir tahun atau di Desember nanti kemungkinan investor akan cenderung melakukan window dressing dari laporan kuartal III dan ekonomi yang membaik," kata Roger.
Ia juga memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun akan mencapai level 6.880. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menambahkan, efek dari tapering The Fed akan relatif minim.
Alasannya tak lain karena sudah diekspektasikan oleh pelaku pasar dan sudah diinfokan oleh bank sentral AS itu sejak jauh-jauh hari.
"Mungkin efek lebih besar bagaimana perubahan suku bunga dari The Fed itu yang sampai meeting kemarin belum ada indikasinya ke arah sana. Jadi sejauh ini saya rasa dampak tapering tidak akan terlalu banyak," ujarnya.
Sementara itu, untuk target IHSG di level 6.880, Martha optimistis akan tercapai seiring dengan pembukaan kembali atau reopening ekonomi Indonesia saat ini .
"Biasanya belanja juga digenjot pada kuartal IV dan kenaikan harga komoditas juga akan memberikan efek bola salju dan menggairahkan ekonomi secara keseluruhan," kata Martha.
Baca Juga: Wamenkeu Berharap Profesi Keuangan Ikut Andil Dalam Proses Pemulihan Ekonomi
Pada Kamis dini hari tadi, The Fed menyatakan akan mulai melakukan pengurangan stimulus pada November ini dan kemungkinan tidak memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat.
Bank sentral AS itu mengumumkan pemotongan bulanan 15 miliar dolar AS menjadi 120 miliar dolar AS dalam pembelian bulanan obligasi pemerintah dan sekuritas yang didukung hipotek, tetapi tidak banyak memberi sinyal kapan mungkin bank sentral memulai fase berikutnya dari "normalisasi" kebijakan dengan menaikkan suku bunga.
Berita Terkait
-
Jelang Tapering The Fed, Harga Emas Dunia Kian Merosot
-
Jelang Tapering The Fed, Mata Uang Rupiah Loyo ke Posisi Rp 14.313
-
Sri Mulyani Ungkap Tantangan Pemulihan Ekonomi Global Usai Dihantam Pandemi
-
Meski Ada Tapering Off The Fed, Pasar Modal Diramal Tetap Tumbuh
-
Sejarah Sistem Ekonomi Indonesia dari Masa ke Masa, Kapan Inflasi Tertinggi?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal