Suara.com - Massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Pertembakauan (KOMPAK) menggruduk kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekonomi). Dalam aksinya ereka menolak kenaikan cukai yang bakal ditetapkan pemerintah pada tahun depan.
Koordinator demo KOMPAK Azam mengatakan aksi massa ini dilakukan agar pemerintah berpikir ulang untuk tidak menaikkan tarif cukai mengingat saat ini kondisi perekonomian sedang lesu akibat pandemi Covid-19.
"Jadi hari ini kami dari elemen petani tembakau buruh pabrik sigaret keretek tangan dan juga mahasiswa melakukan aksi ke gedung kementerian bidang perekonomian dengan tujuan pemerintah tidak menaikan tarif cukai rokok," kata Azam saat ditemui saat demo, Senin (22/11/2021).
Azam menilai kenaikan tarif cukai ini tidak masuk akal karena kondisi para petani tembakau saat ini dari hulu hingga hilir hari ini sedang tidak baik.
"Kemarin panen sedang tidak bagus dan harga tidak kunjung bagus dikarenakan produksinya menurun," katanya.
"Jadi serapan dari pabrikan ke petani untuk bahan bakunya menurun dan dari kenaikan cukai itu dipangkas adalah harga untuk pembelian bahan baku. Karena ketika harga rokok naik, yang naik itu cukainya bukan nilai tawar dari pembelian petani tembakau maupun cengkeh," tambahnya.
Yang kedua kata dia kenaikan cukai itu berpotensi menimbulkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) disektor industri padat karya Sigaret Kretek Tembakau (SKT).
"Di sektor padat karya mayoritas perempuan yang berpendidikan rendah, marjinalkan maka akan bahaya bagi sektor ketenagakerjaan kita jangan sampai pengangguran kita yang tahun ini meningkat sebanyak 9 juta kembali bertambah dengan adanya PHK dari sektor tenaga kerja SKT tersebut," paparnya.
Saat ini kata Azam, harga jual tembakau ditingkat petani sedang murah-murahnya karena hanya dibandrol Rp15 ribu perkilogram, kondisi ini kata dia, sudah berlangsung hampir 2 tahun terakhir.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Menko Airlangga Wanti-wanti Kasus Covid-19 Meningkat
"Rendah sekali dulu biasanya paling rendah di Rp50-60 ribu per kilogram. Hari ini bisa Rp15 ribu. Itu sudah dua tahun terakhir sejak kenaikan cukai dari 2020-2021 itu alami kenaikan di atas 10 persen. Maka dampaknya sangat siginifikan terhadap nilai tawar petani," katanya.
Berita Terkait
-
Harga Mati, Menko Airlangga Patok Ekonomi Kuartal IV Wajib Tumbuh 5,6 Persen
-
Jelang Libur Nataru, Menko Airlangga Wanti-wanti Kasus Covid-19 Meningkat
-
Menko Airlangga Ketar-ketir Kasus Covid-19 di Eropa Masuk Gelombang Keempat
-
Hasil dari Cukai Rokok Mencapai Ratusan Triliun Rupiah, Waspadai 4 Rokok Ilegal
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada