Suara.com - Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi berbasis di Singapura menanamkan investasi ke perusahaan pengelolaan daur ulang limbah plastik yaitu Prevented Ocean Plastic Southeast Asia.
Melalui pendanaan dari Circulate Capital, Prevented Ocean Plastic Southeast Asia akan membangun rantai nilai pengumpulan dan daur ulang plastik yang sistematis di beberapa wilayah pesisir luar Jawa, terutama di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Sebagai bagian dari rencana ini, 12 pusat pengumpulan limbah plastik dan tiga pusat agregasi dengan skala yang lebih besar akan dibangun.
Dalam periode 10 tahun, perusahaan ini memperkirakan bahwa aktivitasnya akan dapat mencegah kebocoran 400.000 ton limbah plastik ke laut. Menghindari 800.000 ton emisi GHG, sekaligus menciptakan 1.000 lapangan kerja dan membuka peluang pendapatan baru bagi ribuan pengumpul limbah plastik.
"Realita bahwa harus mengumpulkan sampah plastik dari 17.000 pulau mempersulit betapa rumitnya krisis polusi plastik di Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyak tantangan logistik dan kompleksitas dalam rantai nilai daur ulang limbah plastik," ujar Founder dan CEO Circulate Capital, Rob Kaplan dalam keterangannya, Selasa (18/1/2022).
Menurut Rob, dengan berinvestasi di Prevented Ocean Plastic Southeast Asia, perseroan bisa membangun jaringan pengumpulan sampah plastik yang unik dan efektif mengatasi tantangan infrastruktur tersebut.
Terlebih lagi, Prevented Ocean Plastic Southeast Asia akan memenuhi permintaan pasar yang sudah mulai terbuka dan menerima penggunaan plastik daur ulang bekualitas tinggi dan traceable.
"Proyek ini berpotensi menjadi blueprint infrastruktur daur ulang dan ekonomi sirkular terbaik di kelasnya dan di seluruh kawasan Asia Tenggara," imbuh dia.
Sementara, CEO Polindo Daniel Law, mengatakan, dengan adanya investasi ini memungkinkan peseroan untuk mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah yang dapat memenuhi banyaknya permintaan komoditas daur ulang plastik yang traceable.
Baca Juga: Mengenaskan, 20 Gajah Mati Perutnya Penuh PLastik
"Kami percaya bahwa ini adalah kesempatan untuk mengatasi sekaligus mengoptimalkan logistik pengumpulan dan pemilahan limbah plastik, di mana biasanya lebih rumit di daerah-daerah terpencil sekitar Indonesia," pungkas Daniel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah