Suara.com - Persoalan harga minyak goreng yang masih tinggi di pasaran berdampak pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dijalankan oleh sejumlah masyarakat di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
"Pengaruh sekali, apalagi UMKM kami salah satu kebutuhan utamanya adalah minyak goreng," kata Agus Rifai seorang pengusaha keripik di Palangka Raya, Selasa.
Ia menjelaskan, harga minyak goreng yang mengalami kenaikan mempengaruhi keuntungan yang didapat dari usaha keripik yang dijual. Terutama kemasan kecil dengan harga jual Rp2-10 ribu per bungkus.
Untuk mengolah dan memenuhi pesanan produk keripik yang dimiliki, pihaknya memerlukan sekitar 4-6 liter minyak goreng per harinya.
"Keuntungan yang kami dapatkan per bungkusnya turun beberapa persen, padahal keuntungan yang kami ambil dari setiap bungkusnya tidaklah banyak," terangnya.
Selain itu menaikkan harga jual produk yang dimiliki bukanlah pilihan baginya, karena apabila dilakukan dikhawatirkan konsumen menganggapnya terlalu mahal dan justru tidak akan membeli.
Agus mengaku keuntungan yang didapat mulai sedikit meningkat meski belum sepenuhnya normal, lantaran adanya promo minyak goreng di salah satu mini market.
"Dapat informasi dari salah satu mini market, mereka ada promo minyak disubsidi dari pemerintah, pembelian 2 liter seharga Rp28 ribu," tuturnya.
Namun pihaknya berharap agar harga minyak goreng bisa segera kembali normal atau minimal stabil, sehingga pihaknya bisa menyesuaikan harga jual produk yang dimiliki.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Kulon Progo Masih Tinggi Rp21 Ribu per Liter
Meski saat ini pihaknya terbantu dengan adanya minyak goreng yang sedikit lebih terjangkau itu, namun ia mengaku tetap khawatir jika nantinya stok minyak goreng tersebut habis.
"Khawatirnya jika stok yang ada subsidi ini habis, sedangkan di luaran harganya masih tinggi, yakni sekitar Rp20 ribuan per liter," jelasnya.
Sama halnya dengan Agus Rifai, salah seorang penjual gorengan yaitu Masniah mengharapkan harga minyak goreng bisa segera turun.
"Kalau harganya mahal sangat mempengaruhi usaha kami, karena kebutuhan utamanya adalah minyak goreng," tuturnya.
Sementara itu Kasi Bapok pada Disdagperin Kalteng Isa Maliki saat dihubungi menjelaskan, minyak goreng untuk di ritel-ritel masih sesuai harga yakni Rp14 ribu/liter, namun untuk pasar tradisional masih belum sembari menunggu penetapan satu harga dari Kemendag.
"Kami rutin memantau dan berupaya membantu masyarakat mengatasi kondisi ini, salah satunya dengan mendorong perusahaan-perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial atau CSR," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah